Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, meresmikan tiga pesantren berbeda sebagai Pesantren Tangguh Bencana (Santana) Coronavirus Disease 2019 alias Covid-19.
Tiga pesantren yang dijadikan sebagai percontohan tersebut meliputi Pesantren Al-Hasan Srambah, Kecamatan Proppo, Pesantren Al-Mujtama’ Plakpak, Kecamatan Pagantenan, serta Pesantren Miftahul Ulum Bettet, Pamekasan.
“Dalam konteks pesantren tangguh ini, ada beberapa item yang sedang kita rancang. Tujuannya melindungi ulama, kiai, pengurus, santri dan masyarakat dari pandemi Covid-19. Sehingga kita semua dijauhkan dari wabah ini,” kata Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, Selasa (7/9/2021).
Konsep Santana diterapkan dengan protokol kesehatan, mulai dari anjuran mencuci tangan, bilik disinfektan hingga penggunaan masker. “Selain itu kami juga memberikan pelatihan kepada santri yang bertugas di pesantren,” ungkapnya.
“Jadi santri yang bertugas di bagian depan kita bantu pelatihan, semisal kebutuhan vitamin yang orientasinya untuk daya tahan tubuh, termasuk kita bantu juga penyemprotan di tiap tempat yang biasa ditempati santri, pengurus, keluarga serta pengelola pesantren,” imbuhnya.
Penerapan prokes tersebut sebagai upaya menjaga kesehatan bersama sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Dari itu kami berharap pesantren yang sudah ditetapkan sebagai Santana, dapat menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.
“Karena bagaimanapun, salah satu bentuk syukur kita saat ini salah satunya dengan selalu menjaga kesehatan melalui penerapan protokol kesehatan. Sehingga dengan ini, nantinya pesantren dapat menyumbang pemikiran untuk agama, bangsa dan negara,” jelasnya.
Untuk diketahui, peresmian alias Launching Santana dilakukan Bupati Badrut Tamam secara simbolis di Pesantren Al-Hasan Srambah, Proppo, Kamis (2/9/2021) lalu. Hal tersebut diharapkan nantinya dilakukan di beberapa pesantren lain di wilayah yang dipimpinnya. [pin/kun]
Komentar