Jombang (beritajatim.com) – Salah satu murid SDN (Sekolah Dasar Negeri) di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19. Bocah tersebut sempat bersalaman dengan lima orang guru saat berada di sekolah.
Guna memutus rantai penyebaran Covid-19, lima guru tersebut kemudian menjalani tes swab PCR di RSUD Ploso, Jombang. Itulah salah satu hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang terkait PTM (pembelajaran tatap muka) yang dimulai 6 April 2021.
“Ada tiga sekolah yang sempat terdapat murid positif Covid-19. Namun setelah kita tracing (pelacakan) dan Swab PCR, Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Tidak sampai menular ke tenaga pendidik dan peserta didik lain. Sehingga tidak muncul klaster di lingkungan pendidikan,” kata Kepala Disdikbud Jombang Agus Purnomo, Kamis (24/6/2021).
Agus menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi dua Minggu lalu atau sebelum liburan. Saat itu, sekolah SD dan SMP di Jombang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Dari evaluasi pelaksanaan PTM juga menyimpulkan bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat sangat penting.
Karena dengan penerapan protokol kesehatan, bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. “Seperti di salah satu SDN di Kecamatan Bandarkedungmulyo itu, karena protokol kesehatan sangat ketat, akhirnya tidak terjadi penularan (Covid-19),” lanjut Agus.
Agus juga mencatat kejadian serupa di sebuah SDN kecamatan lain dan juga di SMP. Namun lagi-lagi, setelah dilakukan tracing, tidak ada penularan. “Itu karena kita mewajibkan seluruh sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat PTM,” kata mantan Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setdakab Jombang ini.
Apakah PTM akan dilanjutkan setelah libur panjang mengingat saat ini Covid-19 di Jombang melonjak tajam? Agus belum berani memastikan. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi. Keputusan akan diambil H-5 awal masuk sekolah. Jika Covid-19 melonjak, PTM dihentikan. Namun jika kasus Covid-19 turun atau melandai, PTM dilanjutkan.
“Tahun ajaran baru mulai masuk pada 12 Juli 2021. Nah, pada H-5, kita akan umumkan apakah tetap PTM atau pembelajaran daring. Parameternya, kalau Covid-19 masih tinggi, kita laksanakan pembelajaran daring, tapi kalau (Covid) turun atau melandai kita lanjutkan PTM,” pungkas Agus.
Kemudian pada Selasa (22/6/2021) pasien Covid-19 tercatat 125 orang. Praktis, Selasa hingga Rabu ada peningkatan 19 kasus. Nah, jika ditotal mulai Selasa hingga Kamis (24/6/2021), ada peningkatan 63 kasus positif Covid-19.
Kecamatan zona merah yang menjadi penyumbang pasien terbanyak di antaranya, Jombang Kota sebanyak 22 kasus, Megaluh 20 kasus, Gudo 21 kasus, Diwek 17 kasus, Tembelang 11 kasus, Ngoro 11 kasus, Kesamben 16 kasus, serta Mojowarno 12 kasus. [suf]
Komentar