Pendidikan & Kesehatan

Ngaji Ekonomi Kreatif Pekan Ngaji 8 Pesantren Bata-Bata

Mulai Bisnis Manfaatkan Teknologi Informasi

Pamekasan (beritajatim.com) – Keberadaan Teknologi Informasi (TI) diharapkan agar tidak hanya dijadikan sebagai sarana ‘bersenang-senang’, tapi justru harus dapat dimanfaatkan untuk hal positif maupun berwirausaha.

Hal tersebut disampaikan salah satu Dosen IAIN Madura, Fahrur Rozi saat mengisi Ngaji Ekonomi Kreatif; Digital Preneur Menuju Ekonomi Mandiri pada ajang internasional bertajuk Pekan Ngaji 8 Pesantren Bata-Bata, Pamekasan, Senin (9/1/2023).

Bahkan dalam kesempatan tersebut, narasumber yang tercatat sebagai Ketua Prodi Ekonomi Syariah IAIN Madura, juga mengajak para santri agar memanfaatkan sektor wirausaha melalui keberadaan teknologi informasi.

“Seiring dengan perkembangan sektor teknologi informasi yang telah menjadi kebutuhan setiap orang, hal ini tentunya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya dengan berwirausaha memanfaatkan teknologi informasi,” kata Fahrur Rozi.

Praktik digital entrepreneur juga sedang menjadi trend tersendiri untuk banyak kalangan, termasuk para generasi muda. “Digital entrepreneur merupakan proses seseorang atau kelompok yang melakukan wirausaha menggunakan teknologi informasi,” ungkapnya.

“Terlebih dari 262 miliar populasi dunia, sekitar 132,7 miliar orang hampir semua menggunakan jejaring internet. Artinya hampir 51 persen populasi menggunakan internet, sedangkan yang aktif di media sosial sekitar 42 persen,” jelasnya.

Keberadaan teknologi informasi benar-benar menjadi peluang nyata untuk berwirausaha dan tentunya sangat memungkinkan untuk banyak kalangan. “Tentu saja, hal ini menandakan jika seseorang akan sangat rugi jika hanya menggunakan digital hanya untuk bersenang-senang saja,” tegasnya.

“Sudah seharusnya keberadaan media informasi ini dipraktikkan dalam sisi ekonomi juga, seperti berjualan di media sosial dan lainnya. Apalagi juga akan banyak keuntungan yang didapat jika difungsikan untuk kepentingan bisnis,” imbuhnya.

Pada momen tersebut, ia juga membagikan trik bagi kalangan santri yang tidak memiliki modal untuk usaha. Salah satunya dengan cara bekerjasama dengan sejumlah toko online. “Dengan menjadi penjual produk (toko online) atau mempromosikan melalui media sosial, kita akan dapat keuntungan dari penjualan produk mereka,” bebernya.

Hanya saja dibutuhkan penelitian sebelum melakukan usaha, di antaranya dengan melihat kebutuhan konsumen. “Artinya untuk melakukan usaha, seorang pelaku usaha harus tahu apa yang paling diminati orang di sekitar kita. Jadi jangan takut memulai dan memfungsikan digital pada sektor ekonomi,” pungkasnya. [pin/kun]



Apa Reaksi Anda?

Komentar