Pamekasan (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, menggelar aksi demonstrasi ke Gedung Rektorat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Jl Raya Panglegur KM 4 Tlanakan, Senin (18/11/2019).
Aksi tersebut dilakukan menyusul insiden penyobekan logo PMII yang dilakukan salah satu dosen IAIN Madura, Eko Ariwidodo, Jum’at (16/11/2019) lalu. Parahnya, logo yang menyatu dengan banner tersebut justru dimasukkan ke sebuah tong sampah.
Hal tersebut memancing emosi mahasiswa, bahkan saat kejadian juga sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan dosen filsafat di lingkungan IAIN Madura. Hingga akhirnya insiden tersebut menjadi polemik yang berujung aksi demonstrasi.
“Atas kejadian ini, kami meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf. Sekaligus meminta pimpinan IAIN Madura untuk mengambil sikap tegas terhadap sikap memalukan yang dilakukan dosen yang tidak beretika,” kata salah satu orator aksi, Lian Fawahan.
Tidak hanya itu, massa juga menuntut pimpinan untuk segera mengambil sikap tegas sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku. “Kejadian ini sangat memalukan, apalagi dilakukan oleh dosen di kampus sekelas IAIN dengan status sebagai anggota senat,” tegasnya.
“Dari itu kami meminta kepada bapak pimpinan agar segera memecat Pak Eko (Eko Ariwidodo) dari keanggotaan senat, termasuk juga memecat sebagai dosen karena sudah mencederai etika sebagai seorang dosen yang semestinya beretika,” pintanya.
Dalam momentum tersebut, para mahasiswa ditemui langsung oleh Wakil Rektor III Kemahasiswaan IAIN Madura, Nur Hasan. Ia meminta massa agar tetap tenang dan tidak anarkis, sekaligus memberikan kesempatan kepada Eko Ariwidodo untuk menyampaikan pembelaan di hadapan mahasiswa.
“Kami meminta adik-adik sekalian agar tetap tenang dan tidak anarkis, mari kita dengarkan bersama penjelasan dari Pak Eko soal insiden ini. Tapi sekali lagi minta tolong untuk tetap tenang dan harap diperhatikan,” kata Nur Hasan.
Hingga berita ini ditulis, aksi masih berlangsung. Selain massa mengutarakan tuntutan mereka secara bergantian, mereka juga dijaga ketat oleh petugas pengamanan di lingkungan IAIN Madura, termasuk juga mendengarkan penjelasan dari Eko Ariwidodo. [pin/ted]
Komentar