Malang(beritajatim.com) – Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menjadi musuh bersama. Salah satu dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang dr. R.A. Siti Juhariyah, SpP (47 tahun) mengisahkan perjuangnya merawat pasien di tengah keterbatasan alat di rumah sakit tipe C ini.
“Tantangan pasti ada hambatan pasti ada. Selain sarana prasarana nya memang yang masih terbatas karena rumah sakit Tipe C yang baru didapat sekitar 2 bulan yang lalu. Jadi pasti sarana prasarana masih terbatas, tapi harus tetap memberikan pelayanan terbaik untuk pasien Covid-19,” kata dokter yang akrab disapa Ria ini, Selasa, (26/10/2021).
Ria baru saja mendapat penghargaan sebagai tenaga kesehatan Berprestasi Juara II Tahun 2021 tingkat Jawa Timur (Jatim) atas jasanya dalam menangani pasien di RSUD Kota Malang. Dia tetap profesional meski di tengah keterbatasan alat. Apalagi selain merawat pasien di RSUD Kota Malang juga merawat di Safe House jalan Kawi, Kota Malang.
“Saya harus menangani pasien Covid
rumah sakit itu juga penuh tantangan
karena ini bukan rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kemenkes. Tapi bagaimana saya bisa harus siap saat Pemerintah kota Malang membutuhkan sebuah rumah sakit yang bisa menangani Covid selain rumah sakit saat itu hanya RSSA,” ujar Ria.
“Jadi kita mau tidak mau dan siap tidak siap harus bisa menerima. Memang persiapannya cukup singkat, supaya kita bisa menerima pasien Covid pada saat itu memang tidak ada SK dari Kemenkes rumah sakit RSUD kota sebagai rumah sakit rujukan Covid. Itu sih tantangan terbesar,” imbuhnya.
Ria menuturkan, saat kasus landai seperti ini RSUD Kota Malang terus berbenah. Diantaranya tetap menyiapkan ruang skrining untuk memisahkan pasien Covid-19. Mereka membuat Poli Covid-19, ada IGD Covid-19, ruang rawat inap pasien Covid-19. Semua fasilitas ini sedang dipersiapkan dan dibenahi.
“Diperkirakan gelombang ke 3 akhir tahun. Tetap kita persiapan jadi ruang isolasi kami ruang perawatan isolasi kami tidak tutup. Kami tetap mempersiapkan IGD Covid, Poli Covid tetap kita buka. Ruang isolasi kami masih buka sekitar 25 tempat tidur obat-obatan untuk Covid juga kami masih tersedia. Insya Allah untuk menghadapi gelombang ke-3 kita siap tapi mudah-mudahan tidak ada gelombang ketiga,” papar Ria.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengimbau kepada masyarakat supaya tetap mematuhi prokes dan regulasi yang sudah ditentukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Selain itu, vaksinasi kepada warga Kota Malang yang masih belum vaksin maka diimbau untuk vaksin baik dosis satu maupun dosis ke dua,” kata Husnul
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, Pemkot Malang telah mengaktifkan proses pemulasaraan jenazah Covid-19 di RSUD Kota Malang sejak 11 Juli 2021 lalu. Hal ini untuk mengatasi overload di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kota Malang.
“Saat ini Covid-19 sudah melandai, tapi saya mengimbau kepada warga Kota Malang agar tidak bereforia, tetap taat protokol kesehatan. Sehingga kita bisa segera menghirup udara bebas Covid-19 dan ekonomi warga bisa bangkit kembali,” tandasnya. (luc/ted)
Komentar