Pendidikan & Kesehatan

Ketua Lembaga Dakwah PBNU: Hati-Hati dengan Jari

Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Syamsul Arifin

Jember (beritajatim.com) – Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Syamsul Arifin mengingatkan, bahwa media sosial bisa memunculkan dosa jariyah atau dosa yang terus-menerus.

“Kehidupan saat ini tidak lepas dari gadget dan media sosial. Mungkin tanpa sadar kita mengirimkan berita atau kabar tanpa verifikasi terlebih dulu. Hal seperti ini perlu diwaspadai, sebab bisa jadi dosa jariyah,” kata Gus Aab, sapaan akrabnya, sebagaimana dilansir Humas Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023).

Dosa jariyah ini tak mudah dihapus kendati akun media sosial sudah dihapus. “Jika berita yang kita kirimkan terlanjur menyebar dan membuat kerusakan, maka kita juga akan mendapatkan bagian dosanya. Maka berhati-hati lah dengan jari kita,” kata Gus Aab.

iklan adidas

Menurut Gus Aab, Allah SWT menciptakan sarana penebusan dosa, yakni dengan salat lima waktu, salat Juma, dan ibadah Ramadan. “Kesemuanya bukti kecintaan Allah SWT terhadap umat manusia,” katanya.

Gus Aab sempat berkunjung ke Universitas Jember beberapa waktu lalu dan memberikan tausiah atau nasihat rohani Ramadan di Masjid Al Hikmah. Ia menyarankan agar ibadah puasa dijalankan sebaik-baiknya, salat malam ditunaikan, Alquran dibaca, infak, sedekah, dan amal baik lainnya dilakukan.

“Jika kita mampu menjalankan ibadah puasa, sholat dan lainnya dengan baik di bulan puasa, maka diharapkan berlanjut di bulan-bulan berikutnya sehingga Ramadan benar-benar menjadi sekolah pendidikan rohani,” kata Gus Aab.

“Sepuluh hari pertama Ramadan disebut sebagai periode rahmat dari Allah SWT, dilanjutkan dengan fase kedua yang akan kita masuki bersama yang disebut periode maghfirah atau pengampunan,” kata pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, ini.

Semua itu bermuara pada periode pembebasan dari api neraka. “Kita semua akan kembali fitrah,” kata Gus Aab. [wir]



Apa Reaksi Anda?

Komentar