Surabaya (beritajatim.com) – Komisi D DPRD Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 15 SMP negeri dan swasta untuk melihat pembelajaran tatap muka atau PTM di hari pertama. Setiap sekolah telah melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan baik dan ketat.
“Kami dari Komisi D DPRD Surabaya mengadakan sidak diseluruh sekolah yang menggelar PTM. Setiap anggota sidak satu sekolah. Saya kebagian sidak di SMPN 15 yang berlokasi di Jalan HM Noer Nomor 352 Surabaya. Di SMP ini secara umum PTM berjalan lancar,” kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, dikonfirmasi usai melakukan sidak, Senin (6/9/2021).
Menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, di SMPN 15 sempat terjadi kendala masalah jaringan internet yang mati. Namun masalah itu tidak berlangsung lama, karena langsung segera diperbaiki.
“Sekolah yang menggelar PTM menggunakan metode blended learning. Karena siswa yang ikut PTM hanya 25 persen. Sisanya mengikuti secara daring. Karena internet ada masalah, jadi siswa yang ikut daring mengalami kendala,” ujarnya.
Selama PTM berlangsung, lanjut Khusnul, prokes dilaksanakan dengan sangat ketat. Satgas Covid-19 di sekolah juga melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. “Semua siswa membawa kebutuhan prokesnya. Mulai dari masker, handsanitizer hingga bekal dari rumah. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) juga siap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” katanya.
Terkait izin wali murid untuk anaknya mengikuti PTM, alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) ini mengatakan, memang masih orang tua yang tidak mengizinkan. “Secara keseluruhan 75 persen wali murid mengizinkan anaknya ikut PTM,” jelasnya.
Khusnul berharap, lancarnya proses PTM terbatas hari pertama ini bisa menjadi contoh untk PTM esok hari dan beberapa hari kedepan. Saat sidak, Khusnul juga menemukan siswa kelas 7 yang mengenakan seragam merah putih atau seragam SD. Namun hal itu tidak menjadi masalah, sehingga proses belajar mengajar tetap berlangsung tanpa kendala.
“Saya berharap PTM ini akan berjalan lancar terus. Pihak sekolah ataupun satgas sekolah tetap tidak mengabaikan prokes. Setelah PTM ini lancar, semoga sekolah-sekolah lain juga mendapat izin untuk PTM setelah lolos asesmen,” tandasnya. [asg/suf]
Komentar