Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan atau Rumah Isolasi OTG Provinsi Jatim dalam kondisi nol atau zero pasien Covid-19.
dr Yussika Fernanda, dokter umum yang bertugas di RSDL Bangkalan atau Rumah Isolasi OTG Jatim menyatakan kegembiraanya. Tiga bulan para nakes dan relawan bertugas di Bangkalan, cukup terkesan dan bangga dengan pengalaman menangani pasien Covid-19 dan bisa menyelelesaikan dengan baik pada wisuda enam pasien terakhir.
“Alhamdulillah, kondisi BOR di RSDL Bangkalan per hari ini menyentuh angka 0 persen, yang artinya tidak ada pasien yang sedang dirawat. Puji syukur dan bahagia melihat kondisi saat ini, mudah-mudahan momentum ini menjadi titik terang berakhirnya pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata dr Yussika.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak kendor dalam masa relaksasi ini untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 6M. “Kepada masyarakat diharapkan kita tetap waspada, jangan lengah menerapkan prokes,” tegasnya.
Dia menjelaskan, pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan umum atau mandiri semuanya tertangani dengan baik. Sebanyak 788 orang pasien berhasil disembuhkan.
“Dengan zero pasien, kondisi ini memberikan kesempatan semua personel RSDL Bangkalan untuk relaksasi, rehat sejenak dan mempersiapkan diri untuk refresh kembali. Juga update dan kembali meningkatkan kapasitas sesuai profesi dan bidang masing-masing. Sarana prasarana penunjang layanan kesehatan juga direview kembali, diperiksa serta dilakukan pembenahan dan perbaikan,” ujarnya.
Pihaknya berharap tidak ada lagi pasien yang masuk di RSDL Bangkalan ke depan, sehingga pandemi bisa selesai dan semua proses kehidupan bermasyarakat dan berbangsa kembali seperti sedia kala, seperti sebelum pandemi melanda.
“Hidup berdampingan dengan Covid-19 nampaknya akan menjadi keniscayaaan. Untuk itu, antisipasi dan persiapan dini menghadapi kondisi terburuk tetap diperlukan. Termasuk para personel RSDL pada kondisi rehat ini tetap mempersiapkan diri tetap siaga dan tanggap apabila Covid-19 muncul kembali dan naik, hingga mungkin menjadi serangan gelombang ketiga, seperti yang banyak diprediksi oleh para ahli. Semoga tidak terjadi. Mari kita hadang dan kita cegah dengan menjalankan protokol kesehatan 6M serta menjalankan 3T selama pandemi belum dinyatakan selesai,” pungkasnya. (tok/ted)
Komentar