Pendidikan & Kesehatan

Ini Langkah Unusa Hadapi Tsunami Katarak di Indonesia

Unusa Surabaya
Unusa Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berkomitmen turut andil dalam meminimalisir angka katarak di Jawa Timur. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya tsunami katarak.

Melansir laman kemenkes.go.id, hasil survei tahun 2014-2016 menyebut bahwa kurang lebih 90 persen gangguan penglihatan berada di wilayah penduduk yang memiliki penghasilan rendah. Sedangkan 82 persen kebutaan terjadi pada usia 50 tahun atau lebih.

Menyikapi hal itu, dalam rangka Peringatan 1 Abad NU, Unusa akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan untuk mengatasi katarak di wilayah Jawa Timur. Layanan kesehatan tersebut bisa diakses masyarakat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari dan RSI Ahmad Yani, Surabaya, serta rumah sakit di Gresik dan Bondowoso.

“Ini gerakan untuk memperlambat atau memperkecil perkiraan akan terjadinya tsunami katarak,” ujar Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, ditulis Sabtu (14/1/2023).

Di kesempatan sama, mantan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menyebut jika di era digital seperti saat ini 50 persen penduduk di dunia diprediksi bakal memakai kacamata.

“Saya suka era digital karena semua serba cepat, namun tetap harus diatasi dengan baik dengan koreksi pengkacamataan,” ujar Nila.

Ia menjelaskan, diabetes menjadi salah satu penyakit yang memicu terjadinya kerusakan pada mata. Diabetes akan mampu merusak retina lantaran terjadi pendarahan di dalam retina.

Berdasarkan data Riskesda tahun 2013, kasus diabetes di Indonesia tercatat ada sebanyak 6,9 persen. Sementara di tahun 2018, meningkat menjadi 8,5 persen. “Indonesia menjadi negara yang tinggi dalam diabetesnya,” tandasnya. [ipl/beq]



Apa Reaksi Anda?

Komentar