Surabaya (beritajatim.com) – Tim dosen Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya menciptakan alat rehabilitasi robot alias Re-Bot bagi pasien pasca stroke dengan kelainan foot drop atau spastik. Alat tersebut dirancang untuk membantu fisioterapi dalam pemulihan fungsi motorik pasien.
Biasanya, pasien pasca stroke akan melakukan rehabilitasi. Nah, dalam proses itu biasanya pasien dibantu secara langsung oleh terapis. Masalahnya, terapis tentu tidak bisa mendampingi setiap waktu karena harus mendampingi pasien lain.
“Makanya di sini Re-Bot ini muncul untuk membantu mengisi jadwal-jadwal kosong yang tadi tanpa terapis, bisa dibantu oleh robot. Sehingga, latihannya (rehabilitasi, red) bisa lebih intens,” ujar Dosen pembuat Re-Bot, Dimas Adiputra, Senin (20/3/2023).

BACA JUGA:
APKM Inovasi Pemeriksaan Mandiri Buatan ITTelkom Surabaya
Dimas menjelaskan, robot rehabilitasi ini berfungsi membantu agar kaki pasien pasca stroke bisa terangkat ketika berjalan. Sebab, pasien pasca stroke akan mengalami kaki jatuh atau foot drop. Sehingga, ketika pasien mengangkat kakinya Re-Bot dapat meminimalisir kemungkinan pasien untuk jatuh.
“Jadi ini untuk jalan. Ketika jalan akan membantu supaya kaki pasien terangkat. Karena pasien pasca stroke akan mengalami kaki jatuh atau foot drop,” jelas Dosen Teknik Elektro tersebut.
Sementara itu, lanjut Dimas, proses recovery setiap pasien pasca stroke tidak bisa ditentukan. Artinya, mereka memiliki waktunya masing-masing untuk bisa sembuh dari stroke. “Pasien memiliki waktunya masing-masing. Tapi kuncinya adalah bagaimana latihan ini bisa kita naikkan intensitasnya,” ujarnya.
BACA JUGA:
Pertama di Jawa Timur, ITTelkom Surabaya Buka Prodi Bisnis Digital
Ke depan, Dimas menyebut jika pihaknya akan melakukan pengembangan dengan menambahkan sistem monitoring untuk mengontrol pasien dari jarak jauh. “Kita kembangkan supaya pasien bisa latihan di rumah, tapi bisa tetap dipantau langsung jarak jauh oleh dokter dan terapis,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor IT Telkom Surabaya, Dr Tri Arief Sardjono mengaku jika pihaknya bersama sejumlah rumah sakit akan melakukan kerja sama dalam pengembangan dan uji coba alat Re-Bot ke pasien. Re-Bot, kata dia, akan ditambahkan fitur-fitur terbaru.
“Dokter rehabilitasi medisnya bisa monitor lewat gadget atau via komputer. Dan ini masih terus dikembangkan. Jadi, kita bersama-sama beberapa rumah sakit, ada RSUA, RSHU bekerja sama untuk pengembangan dan uji coba ke pasien,” tandasnya. [ipl/suf]
Komentar