Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggelar ‘Vaksinasi dari Rumah ke Rumah, Indonesia Sehat Indonesia Hebat’ di Kabupaten Mojokerto. Kali ini, secara door to door Staf Khusus Kepala BIN Daerah (KaBINda) Jawa Timur, Kombes Pol Yusuf Safrudin mendatangi rumah warga.
Usai meninjau vaksinasi di Balai Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, didampingi Camat Sooko dan Kapolsek Sooko, Staf Khusus KaBINda Jatim ini mendatangi rumah warga. Secara door to door, vaksin jenis Sinovac diberikan kepada warga di Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu warga, Sahrih (42) mengaku, vaksin yang diterimanya tersebut merupakan vaksinasi dosis pertama. “Ini yang pertama, karena saya belum sempat ikut vaksin. Ya pingin cuma belum sempat jadi senang bisa ikut vaksin dari BIN Jatim ini,” ungkap pekerja bangunan ini, Kamis (21/10/2021).
Sementara itu, Staf Khusus KaBINda Jatim, Kombes Pol Yusuf Saprudin mengatakan, vaksinasi bertajuk ‘Vaksinasi dari Rumah ke Rumah, Indonesia Sehat Indonesia Hebat’ tersebut merupakan program lanjutan atau vaksinasi tahap kedua dari BIN Jatim. “Ada beberapa tempat yang menjadi sasaran,” katanya.
Selain dor to dor ke rumah warga, lanjut Staf Khusus KaBINda Jatim ini, kegiatan vaksinasi Covid-19 juga digelar di sekolah, pesantren dan balai desa. Ada 8.000 dosis yang disiapkan untuk warga serta pelajar di Kabupaten Mojokerto dan Kediri. Pasalnya kegiatan tersebut selain di Kabupaten Mojokerto juga digelar di Kabupaten Kediri.
“Kita akan meninjau beberapa tempat titik untuk door to door, kemudian kita juga ada kegiatan di SMK PGRI Sooko, SMK Raden Patah dan SMK Raden Rahmad Mojosari serta terakhir di pesantren atau Balai Desa Gondang, Bakalan Kabupaten Kediri. Target kita 8.000 dosis, ini seiring dengan program BIN mendukung pemerintah,” ujarnya.
Yakni dalam rangka menyelesaikan program vaksinasi Covid-19 terutama usia 12 sampai 17 tahun dan masyarakat yang secara urgent membutuhkan. Tujuannya segera bisa mendukung pemerintah mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dan berharap pandemi Covid-19 bisa berubah menjadi endemi
“Kenapa door to door? Karena door to door karena cukup proaktif kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan-keterbatasan untuk datang ke sentra-sentra vaksinasi. Maka langkah proaktif ini dipandang cukup efektif untuk jemput bola. Ini memang dosis kedua, jika ada yang dosis pertama tetap kita layani,” jelasnya.
Jika warga masih dosis pertama maka bisa melapor ke petugas untuk nantinya akan dilaporkan ke panitia. Staf Khusus KaBINda Jatim ini memberikan contoh, di Kediri ada tambahan dari masyarakat dan wali santri vaksin dosis pertama sejumlah 500 dosis sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah. [tin/kun]
Komentar