Malang (beritajatim.com) – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Malang dipastikan akan segera digelar. Namun, untuk pelaksanaannya memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah, meski pelaksanaan PPKM di wilayah aglomerasi Malang Raya telah turun menjadi level 3.
“Seluruh sekolah di Kabupaten Malang memang sudah boleh menggelar PTM. Hari ini surat edaran sudah kami (Dinas Pendidikan) terbitkan,” ucap Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang, Suwandi, Senin (6/9/2021).
Suwandi menjelaskan, saat ini di Kabupaten Malang, hampir semuanya atau 90 persen dari sekolah di Kabupaten Malang sudah siap menggelar PTM.

“Pada intinya di masing-masing satuan pendidikan apabila cek listnya di dapodik itu terpenuhi, maka boleh menggelar tatap muka terbatas,” terangnya.
Suwandi mengakui, jika saat ini banyak gedung sekolah yang dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter) untuk para pasien covid. Namun, dirinya yakin jika dalam Minggu terakhir semua pasien yang ada di Isoter di gedung sekolah telah dipindahkan.
“Kalau Isoter insyaallah mulai dari minggu kemarin yang di sekolah sudah dipindahkan, saat ini tempat isoternya hanya di Rusunawa Kepanjen, hotel Mirabell dan di Lawang, sekolah tidak digunakan untuk Isoter lagi,” tegasnya.
Dalam sekolah luar jaringan (luring) yang digelar setelah beberapa kali ditunda ini, lanjut Suwandi, Dindik meminta supaya sekolah bisa memastikan seluruh warga sekolah, mulai dari tenaga pendidik hingga murid menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kuotanya dibatasi 30 sampai 50 persen, itu ya gantian. Pembelajaran kan hanya 2 – 3 jam maksimal. Sehingga mungkin kalau terdiri atas 6 kelas, karena hanya 30 persen, mungkin hari ini kelas 1 dan 2 saja. Besoknya bisa kelas 3 dan 4. Tinggal lihat jumlahnya dari masing-masing kelas itu banyak atau tidak,” urainya.
Suwandi menambahkan, jika berdasarkan data yang ada di Dindik Kabupaten Malang, ada sekitar 139 siswa yang telah diajukan untuk mendapatkan suntikan vaksin.
“Dari jumlah siswa yang diajukan itu, untuk berapa persen yang sudah disuntik vaksin saya belum tahu,” bebernya.
Masih kata Suwandi, hingga saat ini baik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang maupun kepala sekolah belum memberikan laporan terkait kegiatan vaksinasi bagi siswa.
“Kalau bisa semuanya divaksin supaya tidak terlalu was-was saat PTM. Dindik sudah mengajukan vaksinasi ke Dinkes. Tapi, biar cepat, alangkah baiknya kepala sekolah berkordinasi dengan puskesmas,” Suwandi mengakhiri. [yog/but]
Komentar