Bojonegoro (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro telah mengumumkan rencana merger sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar. Menyambut tahun ajaran baru pada tahun 2023, sebanyak 13 SDN di Bojonegoro ditargetkan untuk digabungkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Suyanto, menjelaskan bahwa merger ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan tenaga pendidik di daerah tersebut. Saat ini, terdapat kekurangan pendidik yang berkompeten, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan tingkat kekurangan mencapai hampir 50 persen.
“Dengan melakukan merger, kebutuhan guru ASN dapat dioptimalkan,” ujar Suyanto, Kamis (29/06/2023).
Contoh ilustrasi yang disampaikan adalah bahwa kebutuhan murid sebanyak 40-50 per SD dapat digabungkan menjadi kebutuhan 180 siswa. Hal ini akan membantu dalam memenuhi kebutuhan tenaga pendidik yang kompeten dan mengoptimalkan alokasi sumber daya yang ada.
Selain itu, kebijakan yang diterapkan dalam merger ini adalah jarak antara SD yang dimerger tidak boleh lebih dari 1 kilometer. Hal ini dilakukan agar aksesibilitas siswa terhadap pendidikan tetap terjaga dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
BACA JUGA:
Ganjar Milenial Ajak Warga Tebar Bibit Ikan dan Tanam Pohon di Bojonegoro
Namun, penting untuk dicatat bahwa, lanjut Suyanto, jika dalam satu desa hanya ada satu SD, maka sekolah tersebut tetap akan dipertahankan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat setempat. “Keputusan merger ini didasarkan pada pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Kabupaten Bojonegoro,” imbuhnya.
Merger 13 SDN ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pendidikan dasar di Bojonegoro, baik dari segi pelayanan tenaga pendidik maupun kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa. “Diharapkan mutu pendidikan dasar di Bojonegoro dapat terus ditingkatkan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda,” pungkasnya. [lus/but]
Komentar