Surabaya (beritajatim.com) – Aktivitas sekolah yang masih berlangsung secara online membuat siapa saja tidak akan lepas dari gadjetnya, terutama bagi siswa yang tengah duduk di bangku sekolah menengah pertama khususnya yang tengah belajar di dalam naungan Sanggar Merah Merdeka (SMM) Kampung Tales No. 1 Surabaya.
Sanggar yang berada di bawah pengawasan dari Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) ini merupakan organisasi non profit yang bergerak dalam konteks kemaslahatan masyarakat baik dari buruh, korban bencana, maupun anak-anak. Lantas, bagaimanakah keseharian mereka dengan aktivitas sekolah online yang ada?
“Sekolah online bosan kak, belajar dari handphone dan begitu pula mencari hiburan juga darinya,” ujar Kasih salah satu remaja SMP dari SMM. Pernyataan dari Kasih ini sekaligus menjadi perwakilan jawaban dari ke-enam pelajar tetap yang mengikuti akivitas belajar mengajar di sanggar. Mas Heru, selaku koordinator dari Sanggar Merah Merdeka menyatakan bahwa para siswa disini telah memiliki gadget penunjang untuk aktivitas belajar mengajar mereka, namun kendala yang ada adalah terkadang terjadi distraksi antara belajar dan bermain dalam satu barang pintar tersebut.
Atas keresahan tersebut, SMM menggandeng Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universitas Ciputra Surabaya angkatan 2020 untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya kehati-hatian dalam aktivitasnya dalam bermedia sosial.
“Kami sebagai mahasiswa komunikasi berusaha mengimplementasikan materi yang kami pelajari yaitu dengan mengajarkan cara mendesain menggunakan Canva dan mengedit video menggunakan aplikasi VN, yang mana notabene skill tersebut telah dimiliki oleh para remaja SMP di SMM,” ujar Anthony selaku ketua pelaksana dari pengabdian masyarakat bertemakan Bijak Bermedia Sosial, dalam rangka pemenuhan tugas akhir semester Corporate Communication and Public Relation (CCPR) mahasiswa FIKOM Universitas Ciputra Surabaya, Minggu (9/1/2022).
Sebanyak enam peserta berhasil menangkap pembelajaran yang diberikan oleh perwakilan mahasiswa dengan maksimal. Anthony selaku ketua pelaksana menyatakan bahwa ia merasa sangat puas dalam kegiatan pengabdian masyarakat kali ini dimana koordinator SMM dan para siswa mampu berpartisipasi dengan aktif. “Mereka sangat aktif dan antusias bahkan sejak kami melakukan observasi di awal, hal tersebut ternyata dibuktikan dengan karya-karya menarik yang telah mereka buat selama acara,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, FIKOM Universitas Ciputra dalam berbagi pelajaran dan pengalaman bersama selama dua hari di Sanggar Merah Merdeka (SMM), para mahasiswa memberikan dua buah karpet yang dapat digunakan untuk aktivitas belajar mengajar anak-anak di sanggar mengingat belum adanya alas untuk mereka belajar selama ini.
“Kami terima pemberian dari adik-adik mahasiswa dan ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas pembelajaran yang telah diberikan kepada anak-anak disini. Kami juga memberikan bingkisan berupa pop socket dan stylus pen di akhir pelaksanaan acara,” kata Anthony.
Raut wajah senang dan bahagia tersorot dari antusiasme para remaja yang langsung menggunakan pemberian dari mahasiswa FIKOM UC dengan membuat desain tulisan di gadjet pintar mereka masing-masing. Dari pemberian tersebut diharapkan anak-anak semakin semangat dan percaya diri dalam membuat konten media sosial, sebab hingga saat ini mereka masih merasakan keraguan untuk membuat sesuatu karya di media sosial.
Terpisah, pembimbing sekaligus pengawas aktivitas pengabdian masyarakat mahasiswa FIKOM 2020, Hilda Yunita Wono mengharap mahasiswanya bisa belajar bersama dalam konteks pembuatan konten di media sosial. “Sehingga mampu bertindak lebih bijak mengingat usia remaja menjadi tahun emosional yang cenderung fluktuatif sehingga diperlukan pengawasan yang tepat,” ujarnya. (kun)
Komentar