Malang (beritajatim.com) – Biaya sumbangan pembinaan pendidikan SPP dan pendaftaran sekolah untuk jenjang SMA tercatat sebagai pemicu utama inflasi yang terjadi di Kota Malang pada bulan Juli 2022. Angka inflasi Malang yaitu 0,76 persen.
Data ini lebih tinggi dari inflasi Jawa Timur dan nasional. Jatim mencapai 0,61 persen dan nasional sebesar 0,64 persen. Angka tersebut didapatkan dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) secara daring.
SPP menjadi satu di antara 10 penyumbang inflasi lain. Erny Fatma Setyoharini, Kepala BPS Kota Malang melalui keterangan tertulis menjelaskan sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi bulan Juli.
“Yang paling tinggi adalah Sekolah Menengah ke Atas. Yang terdiri dari tarif uang sekolah atau SPP dan juga uang pendaftaran sekolah mengalami kenaikan harga sebesar 11,45 persen dengan andil 0,12 persen,” paparnya pada Selasa (02/08/2022).
Hal tersebut terjadi, kata Erny, akibat pada bulan Juni hingga Juli adalah bulan masuknya tahun ajaran baru, ditambah pembelajaran sekolah tatap muka. “Hanya tarif uang sekolah atau SPP dan sejenisnya saja, seragam sekolah tidak termasuk,” terangnya.
Bukan hanya SPP, berdasarkan kelompok pengeluaran, penyedia makanan dan minuman atau restoran turut andil dalam inflasi, yaitu 0,21. Menurutnya, indeks kelompok pengeluaran yang naik pada Juli, yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,43 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,09 persen, kelompok transportasi sebesar 1,14 persen.
“Pada Juli 2022 lalu banyak kenaikkan. Pemerintah menaikkan tarif listrik, BBM non subsidi. Anak-anak mulai masuk sekolah. Karena itu penyumbang inflasi pada SD dan SMA pada komoditas pendidikan mencapai 2,09 persen,” papar Erny Fatma. [dan/but]
Komentar