Magetan (beritajatim.com) – Menurut data dari Dinas Kesehatan Magetan, ada 69 kasus HIV/AIDS yang terdeteksi di tahun 2021. Total ada 16 fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit yang melaporkan adanya kasus human immunodeficiency virus itu ke Dinas Kesehatan. Berikut sebaran menurut faskes.
- RSUD dr Sayidiman : 27 orang
- RSUD dr Efram Harsana: 1 orang
- Puskesmas Bendo : 2 orang
- Puskesmas Candirejo: 6 orang
- Puskesmas Gorang Gareng Taji : 3 orang
- Puskesmas Kartoharjo : 1 orang
- Puskesmas Kawedanan : 3 orang
- Puskesmas Ngujung : 1 orang
- Puskesmas Panekan : 10 orang
- Puskesmas Parang : 2 orang
- Puskesmas Poncol : 2 orang
- Puskesmas Taji : 2 orang
- Puskesmas Takeran : 1 orang
- Puskesmas Karangrejo: 1 orang
- Puskesmas Ngariboyo : 1 orang
- Puskesmas Maospati : 6 orang
Vika Sari Nawang Wulan Penanggung Jawab HIV/AIDS Dinas Kesehatan Magetan menyebut dari total jumlah tersebut mayoritas terdeteksi saat bulan Desember 2021 yakni mencapai 15 orang dalam sebulan. Tepatnya saat mereka melakukan cek voluntary counseling and testing (VCT) di tempat yang digunakan untuk praktik prostitusi. Yakni satu di wilayah Kecamatan Magetan dan Kecamatan Maospati.
“Untuk kecamatan Maospati dan wilayah Magetan masing-masing lima saat VCT, sementara sisanya lewat inisiatif penyedia layanan kesehatan di RSUD dr Sayidiman dan Puskesmas Candirejo. Masing-masing empat dan satu,” kata Vika, Selasa (18/1/2022).
Pun, menurut catatannya mulai tahun 2000 hingga 2021 terdapat 867 kasus HIV/AIDS di Magetan. Dia mengimbau pada masyarakat untuk tetap waspada. Yakni dengan menghindari berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom, memeriksa kesehatan sebelum menikah atau sebelum hamil, juga harus mengecek kesehatan saat awal kehamilan.
“Itu berlaku baik untuk pria dan wanita. Tua dan muda. Terlebih mereka yang masuk sebagai faktor risiko harus rutin cek kesehatan,” katanya. (fiq/kun)
Komentar