Pendidikan & Kesehatan

Belajar Bahasa Inggris Lebih Murah dari Secangkir Kopi

Surabaya (beritajatim.com) – Belajar berbahasa Inggris kini tak perlu lagi dengan biaya tinggi. Bahkan, kini ongkosnya bisa lebih murah dari secangkir kopi.

Solusi itu dihadirkan perusahaan solusi AI (Artificial Intelligent), MASA AI (www.joinmasa.ai). Kerennya, perusahaan ini dirintis oleh dua mahasiswa asal Indonesia, Jason Sudirdjo dan sang kakak, Davyn Sudirdjo.

Jason dan Davyn Sudirdjo adalah pemilik gelar master lulusan Stanford Symbolic Systems. Dalam membangun MASA AI, mereka berkolaborasi dengan Wilson Liang, warga AS yang juga pemilik gelar master dari institusi pendidikan yang sama dan menjadi co-founder.

Co-CEO MASA AI, Davyn Sudirdjo menjelaskan, dia merintis perusahaan solusi AI dengan tujuan untuk memacu masyarakat Indonesia agar mau meningkatkan kemampuan mereka di bidang pendidikan. Tentunya dengan biaya yang sangat terjangkau karena baginya, pendidikan haruslah murah sehingga bisa dijangkau semua lapisan masyarakat.

“Kami tidak hanya mendidik orang Indonesia; kami menawarkan impian di mana Indonesia dapat bersaing di panggung global dalam riset dan teknologi. Tetapi untuk sampai di sana, kita harus terlebih dahulu memastikan orang Indonesia unggul dalam keterampilan paling dasar di dunia: berbahasa Inggris. Dengan melakukan ini, kami berharap melihat lebih banyak orang Indonesia belajar di luar negeri, berinovasi, dan mendorong negara kita maju,” kata Davyn, Kamis (22/6/2023).

MASA AI adalah perusahaan solusi AI pertama di Indonesia dengan 2 unit bisnis dalam vertikal yang berbeda: efisiensi
bisnis besar dan pendidikan. MASA menawarkan solusi berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

Baca Juga:
Tingkatkan Kualitas, Guru SMATAG Dilatih Bahasa Inggris

Dalam tahap awal MASA AI akan fokus pada teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berbasis kecerdasan buatan. Dengan sumber daya dari Silicon Valley, MASA AI bertujuan meningkatkan keterampilan 150 juta pekerja dan 50 juta siswa Indonesia, dimulai dengan kemampuan Bahasa Inggris.

MASA AI beroperasi melalui model B2B, di mana mereka bermitra dengan sekolah, platform edtech, dan perusahaan multinasional, serta model D2C. Pengguna individual dapat berlangganan secara langsung.

Bahkan, sebagai promo peluncuran, mereka menawarkan hadiah kepada pengguna acak. Hadiah utama berupa biaya kuliah untuk satu semester.

Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang merupakan pendukung kuat kesetaraan pendidikan dan Daniel Surya Wirjatmo, akan menjabat sebagai dewan penasihat MASA AI.

“Indonesia siap menjadi kekuatan menengah yang lebih relevan. Mencapai kemahiran bahasa internasional adalah alat
dasar yang penting untuk mempercepat proses itu,” kata Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gita Wirjawan.

Daniel Surya menilai kehadiran MASA AI memberi napas baru bagi perkembangan AI khususnya di Indonesia. AI akan semakin terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.

“Perkembangan ini akan membangun kepercayaan antara manusia dan AI, dan selayaknya dapat mempromosikan penerapan AI yang bertanggung jawab dan akuntabel,” kata Daniel.

Laporan PISA menunjukkan siswa Indonesia secara konsisten tertinggal dalam matematika, membaca, dan ilmu pengetahuan. Di atas itu, pada 2022, EF menempatkan Indonesia di peringkat 81 dari 111 negara untuk English Proficiency, jauh di belakang negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Baca Juga:
10 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi untuk Jurusan Bahasa Inggris di Tahun 2023

Lebih parah lagi, studi World Bank 2018 mengungkapkan hampir 60 persen guru Indonesia bahkan tidak memiliki akreditasi.

Di negara di mana biaya bimbingan belajar berkisar antara Rp65 ribu per jam untuk opsi termurah hingga Rp750 ribu per jam untuk layanan khusus, MASA AI menyediakan alternatif berkualitas dengan biaya jauh lebih murah. MASA AI memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua orang Indonesia di seluruh kepulauan.

Dua produk dari MASA AI itu adalah JennieTest dan JennieSpeak. JennieTest, dapat digunakan untuk berlatih untuk TOEFL, IELTS, UTBK-SBMPTN dan bahasa Inggris umum, termasuk tes diagnostik cepat.

AI akan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan, memberikan soal latihan tak terbatas, simulasi full test tak terbatas, materi pembelajaran tak terbatas yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Yang menarik, ada robotutor 24/7 real-time atau tutor robot yang bisa ditanya apapun sebanyak mungkin.

Sedangkan JennieSpeak adalah pelatih berbicara lengkap yang dapat mendeteksi pengucapan dan intonasi, ritme dan tempo, serta akurasi tata bahasa dan kosa kata. Sehingga meningkatkan kemampuan berbicara pengguna.

Platform ini memulai dengan fokus pada Bahasa Inggris, sebuah skill yang dibutuhkan secara universal sebagai fondasi skill-skill lainnya, tetapi sedang meluncurkan bahasa dan subjek lainnya.

JennieTest bisa diakses dengan harga berlangganan hanya Rp19 ribu per dua pekan, dan dapat digunakan tanpa batas. Sedangkan JennieSpeak dihargai sehemat Rp2.500 per praktek berbicara. Ini 95 persen lebih murah dibandingkan jutaan rupiah yang biasanya siswa habiskan setiap bulan di antara semua kelas zoom, video lessons, subscriptions, past papers, dan textbooks. [beq]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar