Pendidikan & Kesehatan

Banyuwangi Bagikan Ayam dan Telur buat Warga Rawan Stunting

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi membagikan ayam dan telur kepada warganya. Bantuan ini menyasar kepada warga yang masuk kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS).

Ayam dan telur itu merupakan bantuan sosial dari Badan Pangan Nasional. Jumlahnya 9.948 keluarga yang berhak mendapatkannya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bansos itu adalah program pemerintah pusat untuk percepatan penurunan angka stunting. Penyalurannya dilakukan melalui PT. Kantor Pos Indonesia dan dimulai sejak 4 Mei 2023 lalu.

“Terima kasih Bapak Presiden terus menggulirkan program untuk mendorong peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan warga. Program ini semakin melengkapi program-program penurunan stunting yang telah kita lakukan di Banyuwangi. Semoga dengan ini angka stunting bisa terus kita tekan,” ujar Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini menambahkan total keluarga di Banyuwangi yang layak menerima bantuan ini sudah terverifikasi.

“Data itu dari pendataan keluarga tahun 2021 (PK21) yang dilakukan oleh Badan  Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” kata Henik.

Baca Juga:
Cara Banyuwangi Genjot Ekonomi Arus Bawah

Lebih lanjut, kata Henik, penyaluran juga dilakukan berbasis kecamatan. Data hingga 4-5 Mei lalu tercatat 7.695 KRS telah menerima bansos tersebut.

“Segera kita tuntaskan penyalurannya sesuai target penerima,” ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga mengalokasikan APBD senilai Rp7 miliar untuk intervensi nutrisi bumil risti dan baduta stunting dari keluarga tidak mampu pada 2023.

Pemkab juga melibatkan pedagang sayur keliling (mlijoan) untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil resiko tinggi (bumil risti).

Baca Juga:
Di Jatim Masih Banyak Anak Terjangkit Campak

“Intervensi ini dilakukan berdasarkan pada data keluarga teridentifikasi stunting yang lengkap by name by address, berikut determinan penyebab hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan,” ujar Henik.

Intervensi maupun monitoring yang dilakukan pemkab di-update secara real time melalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader dasawisma dan posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK). Selain itu, Banyuwangi juga mengoptimalkan edukasi dan Konseling Pranikah bagi calon pasangan suami istri. [rin/beq]



Apa Reaksi Anda?

Komentar