Malang (beritajatim.com) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma menggelar Economics, Business, Entrepreneurship and Social Science International Conference (Ebessic) 2022 yang mengusung tema ‘Enhancing business optimization in achieving SDGs target and facing the risk of Global Crisis 2023’, Rabu (07/12/2022).
Nur Diana, SE, MSi, Dekan FEB Universitas Islam Malang (Unisma) menjelaskan bahwa acara ini diadakan sebagai upaya optimalisasi bisnis dalam rangka pencapaian SDGs. Selain itu, juga membahas edukasi SDGs, dan peningkatakan UMKM di bidang ekonomi dalam rangka mengurangi kemiskinan.
“SDGs menjadi tujuan global di seluruh dunia. Ada sekitar 350 peneliti yang kami kumpulkan dalam Ebessic 2022 ini. Kami mengumpulkan peneliti, dosen, akademisi dan praktisi bidang ekonomi, bisnis, sains, dan entrepreneur. Ada 12 negara yang bergabung,” ujar Nur Diana pada awak media.

Para pembicara tersebut yaitu Prof Elchin A Gashimov (University Moscow City University, Rusia), Shadi E A Alhaleh, PhD berasal dari (Zhengzhou University of Industrial Technology, China), Prof Dr Suherman, MSi (Universitas Negeri Jakarta, Indonesia), kemudian ada juga Dr MF Arrozi SE, MSi, Ak, CA (Universitas Esa Unggul Jakarta).
Selain itu Dr Dzulkifli Muhtar (Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia), Associated Prof Azlina (UTHM, Malaysia), Prof Dr Nurhajati SE, MS (Universitas Islam Malang), Dr Wathanan Srinin (Prince Songkla University, Thailand), Prof Dr Masykuri MSi (Universitas Islam Malang), Prof Drs Junaidi, MPd, PhD (Universitas Islam Malang), Dr Pujiono SE, MSi, Akt, CA (Universitas Negeri Surabaya), Assoc Prof Azlina Md Yasin (University Tun Husein Onn, Malaysia), Prof Dr Pujihandayati SE, MM, Akt, CA, CMA (Universitas Negeri Malang), Dr Wathanan Srinin (Prince Songkla University, Thailand), Prof Dr Salim Basalamah SE, MSi (Universitas Muslim Indonesia) dan terakhir Dr Wisnu Prajogo, MBA (STIE YKPN, Yogyakarta).
Ebessic kegiatan yang cukup kompleks, karena ada juga mahasiswa internasional yang melakukan kegiatan join dengan mahasiswa dan dosen FEB Unisma. Join community service, join research, join juga dengan berbagai item kegiatan, termasuk salah satunya join dalam conference ini. “UTHM (University Toon Hussein of Malaysia) menjadi co host pada acara ini.”
Konferensi internasional tersebut, kata Dekan FEB dibagi menjadi dua sesi. Sesi plenary dan sesi paralel. Sesi plenary atau penyampaian ada 12 pembicara utama. Selebihnya dari para peserta melakukan presentasi saat sesi paralel secara hybrid, online dan offline di gedung pascasarjana lantai 7 Unisma.
Luaran yang dihasilkan berupa prosiding, yang dipublikasi dalam jurnal partner dan jurnal internasional. “Unisma saat ini taraf akreditasi Unggul, sehingga semua aktivitas harus menggunakan sisi yang bernuansa global,” tutupnya.
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi saat sambutan membuka acara menjelaskan bahwa Unisma tahun 2023 akan masuk pada milestone entrepreneur university. FEB sudah mengawali terobosan terkait milestone tersebut dengan Ebessic.
“Tentu ke depan tidak akan sekedar entrepreneur University, tapi mengarahkan pada sociopreneur dan technopreneur University. Misi tersebut tidak dapat dipisahkan untuk Unisma melahirkan lulusan yang bersaing di ranah nasional maupun kancah internasional,” kata Prof Maskuri.
Oleh karena itu, Unisma saat ini membangun jejaring luas di tingkat internasional. Baik di Asia, Timur Tengah, Eropa, maupun benua yang lain. “Langkah ini yang akan terus diperkuat selama empat tahun ke depan, sehingga akan membawa Unisma pada level global,” jelasnya. (dan/kun)
Komentar