Surabaya (beritajayim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kementerian Kesehatan dan Dinkes Kabupaten Banyuwangi terus menangani munculnya klaster baru Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi.
Per Selasa (25/8/2020), ada 93 santri di pesantren tersebut yang dinyatakan positif virus corona berdasarkan hasil uji swab dari laboratorium.
“Kami terus turun bekerja sejak pertama masalah ini muncul. Semua dilakukan oleh tim gabungan Dinkes Jatim, Dinkes Banyuwangi, Kementerian Kesehatan, RSUD di Banyuwangi dan Puskesmas sekitar,” ujar Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso, Rabu (26/5/2020).
Dia membeberkan, sejumlah langkah yang dilakukan oleh tim gabungan mulai dari evaluasi lokasi tempat isolasi, pemeriksaan fisik awal dikerjakan di lokasi pondok, pengambilan sampel, rapid test, hingga uji swab yang telah dilakukan terhadap lebih dari 500 santri.
“Kami terus mengupayakan perluasan pemeriksaan, termasuk terus menambah uji swab kepada santri, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat,” ujar dr Kohar.

Dia menjelaskan, untuk keperluan foto thorax, akan dilakukan di RSUD setempat, hanya jika ada indikasi berupa sesak atau dari pemeriksaan fisik yang mencurigakan adanya pneumonia.
“Secara umum, semua santri Alhamdulillah dalam kondisi sehat,” ujarnya.
Berdasarkan koordinasi dengan pengurus pesantren, juga telah ditunjuk koordinator di antara santri untuk memantau kondisi seluruh santri yang diisolasi dan melaporkan ke Tim Kesehatan.
“Makanan dan hal-hal lain kami koordinasikan dengan pengasuh pondok,” ujarnya.
dr Kohar juga kembali meminta seluruh masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan. “Harus rajin cuci tangan pakai sabun, memakai masker, jaga jarak, konsumsi gizi seimbang dan istirahat yang cukup,” pesan dr Kohar. (tok/ted)
Komentar