Olahraga

Paralayang Jatim Siap Berlaga, Ini Kendala dan Halangan di PON Papua

Surabaya (beritajatim.com) – Delapan atlet Paralayang Jawa Timur terus menyempurnakan latihannya jelang PON XX Papua, 30 September mendatang di Bumi Perkemahan Cendrawasih Wamena. Ditemui di tempat landasan Paralayang, Sugeng Santoso, pelatih Paralayang Jawa Timur mengatakan jika para atletnya sudah melewati tahapan latihan dari pemusatan selama empat tahun ini.

Maka mereka kini tengah melakukan adaptasi di tempat yang baru dengan karakter lokasi yang berbeda seperti di Paralayang, Batu, Jawa Timur. “Karena kita sudah terbang dimana-mana di berbagai tempat, tidak terlalu masalah disini. Anginnya relatif bagus, hanya saja pendaratan saja yang kontur temparnya kaya di mangkok begini sehingga ada pusaran angin yang sedikit sulit. Tapi ya kita harus bisa, makanya kita setiap hari berlatih untuk penyesuaian tempat,” ungkap Sugeng, Sabtu (25/9/2021).

Lebih lanjut dikatakan oleh Sugeng, melihat kondisi PON XX di Papua ini secara skill di semua provinsi merata dibandingkan dengan PON sebelumnya, hanya tinggal siapa yang siap, itu yang bisa menaklukkan lawan.

“Ya kalo secara skill merata, tinggal siapa yang siap itu yang bisa. Tentunya dengan bantuan Allah, Tuhan yang Maha Kuasa kita tidak boleh melupakan. Secara tahapan-tahapan proses menuju pertandingan sudah kita lakukan semua,” imbuhnya.

Hal ini sama dengan kompetitor, bukan lagi soal provinsi mana yang menjadi pesaing memperebutkan medali emas namun siapa yang siap menjadi juara dengan tantangan tempat yang baru dan adaptasi baru.

“Sama-sama kita adaptasi. Intinya Jatim siap. Kalo hujan sudah pasti jadi kendala. Kalo kita olahraga dangan bergantungan dengan cuaca yang tidak boleh terbang kalo hujan, anginnya melebihi batasan yang diperbolehkan untuk terbang itu. Sehingga olahraga ini tidak bisa diprediksi kapan akan masuk babak final, tidak bisa di prediksi,” tutupnya. [way/kun]



Apa Reaksi Anda?

Komentar