Surabaya (beritajatim.com) – Agen adalah salah satu pihak yang paling sibuk saat bursa transfer pemain sedang dibuka. Mino Raiola merupakan salah satu agen kenamaan, yang paling sukses dalam proses transfer pemain. Namun, disisi lain Mino Raiola justru tidak disukai oleh klub maupun pelatih. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Sepanjang hidup, Raiola mengenal sepak bola bermula sejak dirinya menjadi pemain. Pria kelahiran Salerno, Italia, itu sempat memperkuat sebuah klub kecil di Belanda, yaitu HFC Haarlem. Usai dirinya memutuskan untuk bergabung dengan Sport-Promotion, yaitu sebuah perusahaan agency pemain. Karier seorang Mino Raiola sebagai agen pun dimulai.
Kala itu, Raiola berhasil membujuk Dennis Bergkhamp agar pindah ke Inter Milan.Setelah berhasil membujuk Dennis Bergkhamp pindah ke Inter Milan, Raiola memutuskan keluar dari Sport Promotion dan memulai kariernya sebagai agen pemain yang independen.
Raiola awalnya berhasil menggaet Pavel Nedved menjadi clientnya berkat kegemilangan Nedved di Euro 1996 bersama Republik Ceko. Selanjutnya sampai saat ini Raiola berhasil menggaet 50 pemain untuk menjadi clientnya. Nama- nama besar berhasil direkrut seperti Ibrahimovic, Pogba, Haaland, Donnarumma, Verratti, De Light, dan nama lain.
Alasan utama Raiola banyak dibenci adalah karena dirinya tak sungkan membujuk clientnya untuk meminta kenaikan gaji yang signifikan pada klub. Raiola juga tercatat hobi mengkritik klub secara terbuka, ia pun gemar mengambil sebagian besar uang dari nilai transfer pemain saat pindah klub.
Misalnya saja ketika Paul Pogba putuskan pindah ke Man Utd, Raiola berhasil mendapatkan dana 25 juta poundsterling dari total 89 jt poundsterling. Dapat dibayangkan berapa besar dana yang hilang bagi Juventus.
Raiola juga jadi agen yang dibenci oleh pelatih legendaris yaitu Sir Alex Ferguson. Sebab, kala itu Raiola adalah orang yang mengacaukan kontrak Pogba sewaktu masih di tim junior United dan mempengaruhinya agar pindah ke Juventus pada 2012 dengan status bebas transfer.
Kejadian itu diawali ketika Raiola membujuk Pogba untuk meminta gaji tinggi ke Man. United dalam menandatangani kontrak baru. Namun, karena gaji yang diminta terlalu tinggi, manajemen Man Utd terpaksa melepas Pogba hengkang ke Juventus dengan status bebas transfer.
Selain itu, dia tidak segan untuk membela clientnya dan mengkritik club secara terbuka, bagi Raiola tidak ada klub yang harus ditakuti. Seperti saat Ibrahimovic berseragam Barcelona yang dipinggirkan oleh Guardiola. Ia dengan berani layangkan kritik pada Pep Guardiola dan Johan Cruyff. [dan/esd]
Komentar