Jember (beritajatim.com) – Kondisi lapangan sepak bola Stadion Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, jauh dari ideal. Persid Jember dan PSSS Situbondo sama-sama menyalahkan kondisi lapangan.
Dalam pertandingan uji coba yang digelar di Notohadinegoro, Sabtu (23/10/2021), Persid menang 3-1 (2-0). Namun Riono Asnan, pelatih Persid, menyebut kondisi lapangan membuat permainan anak-anak asuhnya tak berkembang.
“Lapangannya bergelombang. Pemain kadang salah dalam mengantisipasi. Lari bola liar. Sulit dijinakkan,” keluhnya.
Akibatnya serangan Persid minim bola-bola terobosan. “Kalau permukaan lapangan rata, kecepatan pemain pasti keluar, karena ada bola-bola terobosan. Ini dikasih bola terobosan mental lagi,” kata mantan pemain Persebaya ini.
Hal serupa dilontarkan Nanang Kushardianto, pelatih PSSS. “Lapangan ini menurut saya tidak memenuhi syarat. Kurang layak. Apa yang bisa kami aplikasikan ke anak-anak seperti main bola dari kaki ke kaki dan coming from behind tidak muncul, karena lapangan bergelombang. Ini tidak bisa kita maksimalkan. (Kondisi lapangan) tidak bisa kita pakai untuk through pass dan sebagainya, karena bolanya pindah-pindah arah,” katanya.
Stadion Jember Sport Garden yang biasa digunakan oleh Persid dan akan menjadi tuan rumah Grup J Liga 3 Zona Jawa Timur saat ini sedang dalam perbaikan. Ini menyebabkan pertandingan uji coba Persid terpaksa digelar di Notohadinegoro. “Kami sudah lama latihan di sana,” kata Riono. [wir/ted]
Komentar