Surabaya (beritajatim.com) – Italia dikenal dengan salah satu negara Eropa yang punya seni sepakbola. Liga teratas sepakbola Italia pun jadi salah satu liga elit di dunia. Italia tidak hanya sukses melahirkan pemain berkelas, tetapi juga pelatih top dunia yang keberadaannya diakui FIFA. Dalam kurun 10 tahun terakhir ada beberapa nama pelatih Italia yang langganan masuk tiga besar nominasi pelatih terbaik FIFA. Namun, nama berikut ini yang paling mencuri perhatian.
Antonio Conte
Semusim berselang dari keputusannya untuk gantung sepatu sebagai pemain dari Juventus. Conte memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih Siena mulai 1 Juli 2005 mendampingi Luigi De Canio. Cukup semusim di Siena, Conte langsung diangkat menjadi pelatih Arezzo.
Perlahan karier Conte meningkat hingga kembali ke Juventus sebagai pelatih pada 2011. Sayangnya, pelatih yang sering menggunakan formasi 3-5-2 flat kini berstatus tidak mempunyai klub. Padahal, sudah ada 9 trofi yang mampu dia persembahkan selama menjadi pelatih, termasuk gelar Serie A musim lalu bersama Inter.
Carlo Ancelotti
Ancelotti berbeda dengan Conte yang sempat bertahan semusim setelah pensiun, Ancelotti justru langsung menjadi asisten. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dia menemani pelatih legendaris, Arrigo Sacchi, saat di timnas Italia tahun 1992-1995.
Perjalanannya sebagai pelatih dimulai di Reggiana dan terus meningkat menangani klub-klub besar seperti Juventus, Milan, Chelsea, PSG, Napoli, Munchen, dan Madrid. Bahkan, pelatih berjuluk Don Carlo itu pernah melatih Everton sebelum akhirnya kembali ke Madrid awal musim ini. Selama 21 tahun Ancelotti sebagai pelatih dan menghasilkan 20 trofi, 8 di antaranya untuk Milan.
Claudio Ranieri
Pengalaman Ranieri sebagai pelatih lebih dahulu dari Conte maupun Ancelotti karena dia memulai pada 1986, yaitu saat Vigor Lamezia. Meskipun demikian, perjalanan karirnya sebagai pelatih tidak semulus kedua nama sebelumnya karena jarang melatih klub besar.
Meski demikian, salah satu yang diingat dari sosok pelatih berusia 69 itu adalah menghadirkan dongeng yang tidak mungkin terlupakan sepanjang masa. Terutama saat membawa Leicester menjuarai Premier League 2015/16. Tidak banyak trofi yang dipersembahkan, yaitu hanya 10, tetapi pengalamannya melebihi Conte dan Ancelotti.
Italia memang negara yang punya seni sepakbola cukup baik. Itupun terbukti dari trofi, pemain, juga pelatih yang piawai meramu strategi. [dan/esd]
Komentar