Washington (beritajatim.com) – Facebook Inc dan Twitter Inc menghadapi ujian sebenarnya terkait aturan yang diumumkan untuk menangani klaim kemenangan prematur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Sebagaimana yang dilaporkan Reuters Rabu (04/11) petang, kedua platform raksasa media sosial ini menandai beberapa komentar dari Presiden AS Donald Trump soal pemungutan suara yang masih berlangsung ketat.
Pihak Twitter menyembunyikan cuitan Trump yang mengatakan “kami meningkat BANYAK, tetapi mereka mencoba MENCURI Pemilu” dan memberikan label berpotensi untuk menyesatkan dan membatasi pengguna untuk membagikan cuitan tersebut.
https://www.facebook.com/DonaldTrump/posts/10165760469025725
Facebook juga menambahkan label postingan senada yang mengatakan “hasil akhir kemungkinan berbeda dari penghitungan suara awal karena penghitungan suara akan berlanjut selama berhari-hari atau berminggu-minggu.”
Namun Twitter tidak melabeli postingan terpisah di mana Trump menyampaikan pernyataan dan menambahkan: “Kemenangan BESAR!”
We have claimed, for Electoral Vote purposes, the Commonwealth of Pennsylvania (which won’t allow legal observers) the State of Georgia, and the State of North Carolina, each one of which has a BIG Trump lead. Additionally, we hereby claim the State of Michigan if, in fact,…..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020
Juru bicara Twitter merespons, “sampai kini kami belum memberikan peringatan atas cuitan tersebut karena bahasanya samar dan tidak jelas mengenai kemenangan apa yang diklaim.”
Facebook melabeli notifikasi pada postingan yang mengatakan “suara masih dihitung. Pemenang Pemilihan Presiden AS 2020 belum ditentukan. “
Juru bicara Facebook memberikan klarifikasi setelah postingan ini, pihaknya menjalankan notifikasi teratas di Facebook dan Instagram untuk mengatakan suara masih dihitung dan pemenang belum ditentukan. Ia juga mengatakan Facebook telah mulai menerapkan label otomatis notifikasi untuk postingan kedua kandidat dengan informasi ini.(ted)
Komentar