Cairo (beritajatim.com) – Melihat sumur Nabi Musa AS dan tempat Laut Merah “terbuka” saat diketuk dengan tongkat Nabi Musa AS. Itulah pengalaman lain dari perjalanan napak tilas keajaiban dunia Islam di Afrika dan Timur Tengah (Timteng) yang sedang menjelajah ssejumlah negeri para nabi.
“Makan siang di Afrika, makan malamnya di Asia.” Itu pengalaman baru yang dialami jamaah Mudatur penjelajah negeri para nabi.
Pasalnya, mereka melakukan trip dari Mesir yang berada di Benua Afrika ke Bukit Tursina di St Cheterina Sinai Selatan yang lokasinya berada di Benua Asia.
Selain ‘kehebatan’ makan siang, makan malam yang berpindah antarbenua, perjalanannya juga ‘heboh’. Lantaran bus eksekutif yang ditumpangi harus melewati terowongan Terusan Suez sepanjang 2,5 kilometer. Di atas terowongan itu mengalir air Laut Merah.
Tak jauh dari terowongan terusan Suez, ada tiga wadi (sumur) Nabi Musa AS. Ketiga sumur itu mengeluarkan air karena tanahnya ditotok dengan tongkat Nabi Musa AS. “Sekarang hanya satu yang masih mengeluarkan air,” kata Ali Habibi.
Lima belas menit melewati sumur Nabi Musa, Ali menjelaskan, “Ini tempat ketika Nabi Musa AS bersama kaumnya menyeberang Laut Merah ketika dikejar Firaun dan pasukannya.” [fim/air/bersambung]
Komentar