Hukum & Kriminal

Warga Perdesaan di Jember Tak Suka Bersepeda Motor Pakai Helm

foto beritajatim
Bupati Hendy Siswanto (tengah)

Jember (beritajatim.com) – Warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, di desa tak suka memakai helm saat mengendarai sepeda motor. Bupati Hendy Siswanto meminta agar sosialisasi helm kembali digencarkan di pedesaan.

“Tim ahli dari Universitas Indonesia menyebutkan 82 persen kecelakaan terjadi pada pengemudi sepeda motor. Saya berharap kepada masyarakat Jember, kalau mau beli sepeda motor tentunya harus punya surat izin mengemudi,” kata Hendy, ditulis Jumat (7/7/2023).

Hendy meminta kepada warga agar belajar berkendara yang benar lebih dulu. “Ada ujiannya. Kedua, pakai helm. Sekarang sudah mulai banyak kawan-kawan tidak pakai helm, terutama di desa,” katanya.

Warga di desa enggan memakai helm karena merasa jalanan sepi. “Padahal sepeda motornya kencang-kencang semua. Kalau di kota, ramai, pakai helm. Kalau di desa, saya temukan, masih ada yang tidak pakai helm,” kata Hendy.

“Saya minta tolong (agar warga pakai helm), karena ini untuk keselamatan diri sendiri. Kami cuma mengimbau, sosialisasi, memberikan proteksi (asuransi) saat terjadi kecelakaan. Tapi pengguna jalan kan masyarakat sendiri,” kata Hendy.

Hendy meminta seluruh camat, kepala desa, rukun tetangga, dan rukun warga gencar melakukan sosialisasi. “Ingatkan saudara-saudara kita semua,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Jember sudah menjalin kerja sama dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia dalam progam Road Safety Partnership Action (RSPA). Jember disepakati menjadi kabupaten percontohan pelaksanaan program unggulan tersebut.

“Ini kolaborasi Pemkab Jember dengan kepolisian untuk men-treatment dan menangani keselamatan pengguna jalan. Alhamdulillah, Korlantas Mabes Polri menunjuk Jember jadi pilot project. Ada lima organisasi perangkat daerah yang kami tunjuk untuk menandatangani MOU (Nota Kesepahaman),” kata Hendy.

Hendy memerintahkan jajaran birokrasi untuk menyiapkan sarana dan prasarana, dan melakukan sosialisasi kepadsa masyarakat. “Ini akan ada sinergi untuk Jember menekan angka kejadian kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Mohammad Nur Hidayat mengatakan, program RSPA memiliki konsep untuk menjaga keselamatan, keamanan, ketertiban serta kelancaran dalam berlalu lintas.”Dibutuhkan sinergitas pemangku kepentingan bersama-sama dengan masyarakat dalam mewujudkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,” katanya.

Sementara Ketua Tim Korlantas Ajun Komisaris Besar Setya Budhi berharap OPD saling proaktif, sehingga bisa berdampak untuk Kabupaten Jember agar lebih kondusif lagi. Nota Kesepahaman Lima Pilar Keselamatan Lalu Lintas Jalan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Jember diharapkan menjadi awal kolaborasi yang apik antara Pemkab Jember baik dengan Satlantas dan masyarakat untuk menangani keselamatan lalu lintas. [wir]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar