Malang(beritajatim.com) – Kota Malang sebagai kota pendidikan memiliki angka pendatang yang cukup tinggi setiap tahunnya. Paling besar didominasi oleh mahasiswa, mereka datang menimbah ilmu biasanya menggunakan kendaraan bermotor dalam keseharian.
Kendaraan bermotor para mahasiswa inilah yang menjadi incaran pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Kasus ini paling banyak diungkap oleh Polresta Malang Kota sepanjang 2019 ketimbang tindak pidana lainnya.
“Kasus curanmor ini mayoritas ditemukan di daerah Kecamatan Lowokwaru dan Klojen, disana kantong mahasiswa, banyak kos-kosan,” kata Wakapolresta Malang Kota, Kompol Ari Trestiawan, Selasa (31/12/2019).
Ari mengungkapkan di wilayahnya ada 1.061 laporan kasus kriminal, sementara kasus yang berhasil diselesaikan sebanyak 672 kasus atau prosentase penyelesaian 65 persen. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah 981 laporan, diselesaikan 631 kasus.
“Dari 1.061 angka kriminalitas, kasus curanmor mendominasi dengan jumlah 248 kasus. Dari ratusan kasus itu, tim Satreskrim berhasil menyelesaikan 128 kasus atau prosentase 52 persen,” ujar Ari.
Dalam kasus narkoba, Polresta Malang Kota mengungkap sebanyak 289 kasus. Jumlah barang bukti yang diamankan, antaralain ganja 7 ribu gram lebih, sabu-sabu 1.578 gram, pil ekstasi 455 butir, dan pil double LL 243 ribu butir.
“Pelaku pengedar narkoba ini didominasi dari kalangan swasta dengan usia lebih dari 30 tahun. Jumlah tersangka, justru mengalami penurunan sebanyak 291 orang tersangka, jika dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah 306 tersangka,” tandasnya. (luc/ted)
Komentar