Malang (beritajatim.com) – Di tengah Pandemi virus Corona di Kabupaten Malang, upaya ajakan berlaku anarkis mulai disebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab. Salah satunya, corat-coret atau aksi vandalisme bertuliskan ‘Bubarkan Negara’ dan ‘Rakyat Tak Butuh Negara’. Hingga salah satu sandi bertulis ‘U+24B6’. Dalam berbagai literatur bahasa dan harfiah, sandi tersebut bermakna ajakan untuk berbuat anarkis atau kerusuhan.
Menanggapi hal itu, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar akan menindak tegas beberapa kerumanan massa yang mengarah tindakan Anarki. “Kami akan tindak tegas. Kerumanan massa yang arahnya seperti kelompok Anarko itu, kita bubarkan,” ungkap Hendri, Senin (13/4/2020) sore usai mengamankan 10 remaja punk yang diduga masuk kawanan Anarko.
Menurut Hendri, kesepuluh remaja ini memang diduga dan dicurigai mengerti siapa yang menulis corat-coret pada dinding Underpass Karangloh, Singosari. “Kami memcurigai mereka. Makanya kita amankan dan kita periksa saat ini,” ujarnya.
Hendri Umar melanjutkan, konfrensi pers aksi vandalisme di underpass Karangloh hari ini oleh Sat Reskrim Polres Malang di lapangan Satya Haprabu, Mapolres Malang, juga diikuti langsung Kompol Siswantoro Kasubdit 1 Kamneg, Direktorat Kriminal Umum Polda Jatim, Kompol Agus Supriyanto Kanit 3 Implikasi Kontijensi Kamneg, Bripka Yuhana Aji Baskoro Banit Unit 3 Kamneg dan Bripda Agus Rustamaji Banit 3 Implikasi Kontijensi Subdit Kamneg.
Dari 10 orang anak punk yang diamankan mereka mengaku berasal dari Pasuruan, Kalimantan, Kediri, Bogor dan Malang. Tulisan berbau vandalisme itu menggunakan cat pilok warna hitam di dinding tembok Underpass Karangloh, Desa Banjar Arum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dan terlihat pengguna jalan di hari Sabtu tanggal 11 April 2020.
Tulisan tersebut kemudian dilaporkan kepada anggota Sat Lantas Pos Karangloh. Kemudian dilakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Singosari dan pihak Jasa Marga atau PT.Tol Malang Pandaan untuk dilakukan penghapusan dan pembersihan tulisan.
Adanya lambang simbol “A” dalam coretan menurut Hendri Umar, adalah ciri dari kelompok anti pemerintah yang bernama Anarko. Untuk itu tim gabungan Polda Jatim dan Polres Malang saat ini terus memburu pelaku vandalisme tersebut. “Kami bekerjasama dengan Polda Jatim untuk mencari tahu siapa pelaku vandalisme ini,” Hendri mengakhiri. (yog/kun)
Komentar