Hukum & Kriminal

Kisah Anak dan Istri di Malang Kubur Suaminya di Belakang Rumah

Lokasi tempat jasad Senimin (65) dikubur oleh anak dan istrinya di Dusun Arjoyoso, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Lokasi tempat jasad Senimin (65) dikubur oleh anak dan istrinya di Dusun Arjoyoso, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Malang (beritajatim.com) – Kasus kematian Senimin (65), membuat gempar warga Dusun Arjoyoso RT 19/RW 02, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Pasalnya, lama tak kelihatan batang hidungnya, Senimin ternyata sudah meninggal dan dikubur anak dan istrinya sendiri di belakang rumahnya di Dusun Arjoyoso, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Senimin diketahui punya dua orang anak. Namanya Nur (45) dan Ilmi (30). Nur sudah menikah dan tinggal di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Nur punya dua orang anak lelaki. Satu dari anak Nur inilah yang pertama kali diduga mengetahui Senimin alias kakeknya, meninggal dunia dan dikubur di belakang rumah dekat kandang kambing milik korban.

“Pak Min (korban-red) dikubur di belakang rumahnya, persis di belakang kandang kambing. Kambing milik korban ini banyak, ada kalau 10 ekor,” ungkap Fatimah, warga setempat, Sabtu (20/5/2023).

Fatimah sempat melihat pembongkaran jasad korban pada Selasa 16 Mei 2023 pada pukul 20.30 WIB. “Sempat lihat pas jenazahnya dibongkar. Tapi gak kuat saya baunya. Kepala pusing dan muntah rasanya. Karena mungkin sudah dikubur lebih dari dua Minggu,” tutur Fatimah.

BACA JUGA:
Pembunuh Wanita 2 Anak di Malang Ditemukan Tewas Menggantung

Fatimah bercerita, korban terakhir kali terlihat pada Lebaran Ketupat. Saat itu, kakak kandung Fatimah bertemu korban di pasar dan menyapa korban kenapa tubuhnya semakin kurus.

“Kakak saya bertemu terakhir kali itu pas lebaran ketupat. Lebaran ketupat itu kan seminggu setelah hari raya idul Fitri kemarin. Sempat tanya sakit apa Pak Min, kok makin kurus,” kenang Fatimah menirukan ucapan kakaknya ketika bertemu korban.

Korban ketika itu menjawab jika dirinya sakit batuk, pilek dan menggigil yang tidak kunjung sembuh. Setelah pertemuan itu, Senimin tidak terlihat lagi. Diduga, korban meninggal dunia akhir bulan April 2023. Dan baru diketahui warga desa setempat pada Rabu 16 Mei 2023.

Awal Mula Jasad Korban Ditemukan

Lokasi tempat jasad Senimin (65) dikubur oleh anak dan istrinya di Dusun Arjoyoso, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Terungkapnya korban sudah dikubur dan meninggal, ketika cucu laki-lakinya yang berumur 17 tahun, datang ke rumah korban. Diketahui, korban ternyata punya dua istri. Istri pertama atas nama Mislikah, tinggal di Dusun Arjoyoso, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo bersama anak nomer dua bernama Ilmi.

Ilmi dan Mislikah, menurut warga setempat, mempunyai riwayat atau gejala orang dengan gangguan kesehatan jiwa atau ODGJ. “Ya semacam gangguan kejiwaan mas. Ilmi dan ibunya, atau istri korban. Pas jasad korban ditemukan petugas sampai mendobrak pintu rumah mereka. Kemudian kedua orang itu dibawa ke RSJ,” beber Fatimah.

Sekitar pukul 13.00 wib pada hari Rabu (16/5/2023), sang cucu tiba di rumah korban. Bertemu dengan Ilmi. Ketika ditanya, Ilmi alias Tantenya, menjawab jika kakek sudah dikubur di belakang rumah. Mendengar itu, cucu korban kaget dan bergegas melihat tanah dibelakang rumah. Benar saja. Cucu korban kemudian melaporkan kejadian itu pada perangkat desa dan Polsek Tirtoyudo.

BACA JUGA:
Diduga Baru Cerai, Suami Cekik Leher Istri Hingga Tewas

Petugas Polsek dan Koramil Tirtoyudo dibantu warga, lalu membongkar gundukan tanah di belakang rumah pada malam hari itu juga sekira pukul 19.00 WIB. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Iptu Wahyu Riski Saputro menuturkan, pembongkaran makam dilakukan setelah melihat kondisi tanah yang mencurigakan.

Iptu Wahyu Riski juga memastikan, ibu dan anak yang mengubur jasad suaminya punya riwayat penyakit kejiwaan. Keduanya juga terdaftar di rumah sakit jiwa Lawang, Kabupaten Malang, perihal penyakit kejiwaan ini. “Kami sudah mengecek di RSJ di Malang, nama keduanya memang ada. Dan terdaftar pasien dengan gangguan kejiwaan,” tutur Riski.

Pembongkaran makam dilakukan pada malam hari. Mengingat, polisi harus lebih dulu mencari dan mengamankan Ilmi dan Mislikah ibunya. Selama ini, lanjut Fatimah, warga memang takut berhubungan dengan keluarga korban karena ada riwayat penyakit kejiwaan.

BACA JUGA:
Pria Ini Tega Dorong Istri Sedang Hamil Jatuh dari Tebing dan Meninggal Demi Polis Asuransi

“Warga takut kalau kerumah mereka mas. Kalau ngamuk gitu kan sering melempar batu. Jadi ya takut. Tetangga juga takut semua,” ujar Fatimah.

Polisi sampai harus menenangkan Ilmi dan Mislikah sebelum dievakuasi ke RSJ Lawang. Ketika pintu rumah mereka dikunci rapat, Polisi terpaksa mendobrak pintu. Berupaya menenangkan karena keduanya, terlihat ketakutan karena banyak warga yang mendatangi rumahnya.

Korban Dikubur Masih Pakai Sarung dan Kemeja

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro.

Fatimah sempat melihat langsung proses pembongkaran makam. Namun, ia tidak kuat lantaran bau kurang sedap yang menyengat. Fatih mengaku, korban terkubur masih mengenakan sarung dan baju kemeja.

“Saat dikubur masih pakai sarung dan kemeja mas. Saya gak kuat baunya, entah ketika dikubur itu masih hidup apa sudah meninggal warga tidak ada yang tahu juga. Tapi masih sarung,” tuturnya.

Meski mengidap gangguan kejiwaan, warga juga heran, Ilmi dan ibunya, bisa menggali tanah untuk pemakaman laiknya makam pada umumnya. Makam tempat jasad korban terkubur, juga menghadap Utara. “Makam hadap Lor, utara mas. Bentuk makamnya juga pas, mirip makam pada umumnya, hanya saja gak terlalu dalam,” ujar Fatimah.

Kepala Reserse Kriminal Polres Malang Iptu Wahyu Riski Saputro menjelaskan, posisi makam korban tidak terlalu dalam. “Cukup dangkal mas, dari atas tanah hingga kedalaman 21 centimeteran lah. Kami menemukan cangkul yang ditengarai alat untuk mengubur korban,” kata Riski.

BACA JUGA:
Begini Pengakuan Suami di Kabupaten Malang Bunuh Istri Sendiri

Menurut Riski, kejadian ini terungkap saat warga dan perangkat desa, berupaya mencari tahu korban yang lama tidak terlihat keberadaanya. Hasil otopsi RS Syaiful Anwar Kota Malang, diketahui korban diduga sudah meninggal dunia sebelum dikubur karena sakit.

“Lebih ke sakit ya, tubuhnya kurus, seperti kelaparan, jadi korban ini meninggal dunia karena sakit. Lalu berpesan pada anak dan istrinya untuk dikubur di rumah saja. Jadi hasil otopsi pun tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada jasad korban,” paparnya.

Korban Punya Dua Istri

Hingga kini Polisi masih memantau perkembangan jiwa Ilmi dan Mislikah. Iptu Wahyu Riski menerangkan, keduanya kini masih menjalani perawatan medis di RSJ Lawang. “Anak dan istrinya masih berada di rumah sakit jiwa Lawang mas. Kalau kondisi ibunya sudah tenang. Sudah berada di ruang perawatan. Sementara kondisi anaknya masih dilakukan observasi. Karena sering ngamuk,” beber Riski.

Riski juga membenarkan apabila korban, punya dua istri. “Korban memiliki 2 istri, istri pertama Mislikah, menderita ODGJ. Dia punya 2 anak, yang 1 sehat yang 1 ODGJ atas nama Ilmi. Sementara istri kedua ada di Turen,” paparnya.

Menurut warga dan tetangga Mislikah di tempat kejadian perkara, korban juga sering pulang ke rumah istri keduanya di Turen. “Biasanya pulang ke rumah istri keduanya di Turen. Kalau ke Tirtoyudo ya ngurusi ladang dan ternak kambing. Kambingnya banyak. Ladangnya juga luas,” ucap Fatimah.

BACA JUGA:
Alami Depresi, Suami Bunuh Istri di Kediri

Selepas dari ladang, biasanya korban Senimin pulang ke rumah istri keduanya menggunakan motor. Sementara kambing peliharaan korban, juga dirawat istri pertamanya. “Kalau yang ngasih makan kambing dan cari rumput ya istri pertamanya. Soalnya dibelakang rumah itu ditanami rumput oleh korban,” pungkas Fatimah.

Usai dilakukan otopsi, jenazah Senimin akhirnya dikebumikan di TPU Desa Tempursari, Tirtoyudo pada keesokan harinya Kamis (17/5/2023). Polisi memastikan, korban meninggal dunia karena sakit. Tidak ada tanda tanda kekerasan pada jasad korban. Sementara Ilmi dan ibunya, masih menjalani perawatan medis di RSJ Lawang, Kabupaten Malang, hingga hari ini. [yog/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar