Malang (beritajatim.com) – Bayi perempuan yang dibuang orangtuanya di teras rumah warga di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, bakal diadopsi Kepala Desa.
Kapolsek Sumbermanjing Wetan, Iptu Heriyani Suprapto menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan siapa yang tega membuang bayi mungil tersebut.
“Pengembangan lanjut nanti akan kami informasikan, sementara ini untuk tersangka masih dalam penyelidikan,” ujar Heriyani saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
Dikatakan Heriyani, kondisi bayi dinyatakan sehat dan selanjutnya akan dilakukan adopsi oleh Kepala Desa (Kades) Harjokuncaran.
“Untuk perkembangan sementara kondisi bayi dalam keadaan sehat dan sudah dirawat kepala Desa Harjokuncaran,” kata Heri Yani.
BACA JUGA:
Karnaval Kota Malang Bawa Misi Perdamaian Lewat Kreativitas
Terpisah, Kades Harjokuncaran, Arif Sujono membenarkan hal tersebut. Ia mengaku siap merawat dan mengadopsi bayi yang sempat ditelantarkan oleh ibu kandungnya di rumah warga desa setempat pada Rabu (23/8/2023) lalu.
“Sekarang sambil menunggu proses saya rawat di rumah saya. Nanti kalau proses selesai, saya sendiri yang akan mengadopsi,” tutur Arif, Senin (28/8/2023).
Sebagai pemangku wilayah, Arif menyebut, ia berhak menyelamatkan anak yang dibuang di wilayahnya. Arif juga mengaku, sebelum melakukan adopsi ia telah mendapat persetujuan keluarga, baik istri maupun keempat anak kandungnya.
“Karena saya yang pemangku wilayah, saya paling tidak bertanggung jawab menyelamatkan si jabang bayi. Anak saya empat, semua laki-laki,” ujarnya.
Disinggung mengenai pesan yang tersirat dalam surat yang ditinggalkan orang tua sang bayi, Arif mengatakan dengan tegas tidak berkenan untuk mengembalikan anak perempuan yang telah ditelantarkan itu.
BACA JUGA:
Viral Siswi SMK Asal Malang Jadi Korban Begal, Begini Penjelasan Polisi
Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan efek jera kepada siapapun yang telah menelantarkan maupun membuang anak kandungnya.
“Ya kalau memang ada surat adopsi ya tidak bisa, kan dia sudah menelantarkan ya sudah tidak bisa. Agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi,” tuturnya.
Arif juga akan mengganti nama anak perempuan itu meskipun sang ibu telah berpesan memberi nama ‘Alesha Lena Agustin’ di surat yang ditinggalkan kala itu.
“Nanti rencananya namanya akan saya ganti, tapi sekarang belum disiapkan,” pungkas Arif. [yog/beq]
Komentar