Ponorogo (beritajatim.com) – Polisi terus melakukan penyelidikan terhadap kasus nenek Tuminah (75) yang dihabisi oleh cucunya sendiri, Riski Putra Pratama (22). Tragedi berdarah itu terjadi pada hari Senin (6/9) lalu di Dusun Kebunagung Desa Kesugihan Kecamatan Pulung Ponorogo.
Kapolsek Pulung IPTU Hariadi, mengungkapkan pihaknya mendatangkan tim forensik dari rumah sakit Bhayangkara Kediri untuk melakukan otopsi terhadap Tuminah. Dengan otopsi tersebut, petugas kepolisian bisa mengetahui penyebab kematian korban. “Kita lakukan proses otopsi terhadap korban,” kata IPTU Hariadi, Rabu (8/9/2021).
Sementara itu Dokter Forensik RS Bhayangkara Kediri, Titik purwanti mengungkapkan hasil otopsi sementara ditemukan luka di wajah, kepala, dan leher. Namun, yang menyebabkan korban meninggal dunia, karena patah pada tulang kepala. Patah tersebut disebabkan oleh beberapa kali pukulan dari benda berat. “Dari analisa bentuk luka, kemungkinan benda yang dipakai itu mempunyai berat, tapi tipis tapi tidak tajam,” katanya.
Hariadi menyebut pelaku saat ini masih berada di Surabaya. Dia masih menjalani pemeriksaan ke psikiater Polda Jatim. Selain mengirim pelaku ke Surabaya untuk menget kejiwaannya, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. “Saksi yang kita periksa ada 4 orang, yakni dari tetangga, ibu pelaku dan saudaranya,” pungkasnya. (end/kun)
Komentar