Hukum & Kriminal

Eks Napiter Bom Bali I Kunjungi Magetan, Ini Kegiatannya

Eks Kombatan Bom Bali I Jack Harun saat kunjungi salah satu ponpes di Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (25/2/2022).

Magetan (beritajatim.com) – Siapa tak kenal Jack Harun, mantan kombatan Bom Bali I itu kini banyak berkegiatan untuk menangkal paham radikal. Pria yang memiliki nama asli Joko Tri Harmanto itu sempat bertandang ke Magetan untuk memenuhi undangan Kapolsek Takeran AKP Endro Warsito untuk jadi narasumber kegiatan deradikalisasi di Pondok Pesantren Ali Mursyad Banaran, Desa Kerik, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (26/2/2022).

“Santri harus waspada penyebaran paham radikal. Baik melalui dakwah majelis taklim maupun media sosial. Bagaimana caranya, yakni membentengi dirinya melalui pemahaman wawasan kebangsaan,” ujar pria asal Kulonprogo, Jawa Tengah itu, Jumat (25/02/2022).

Cerita Jack Harun, penangkapan dirinya saat itu ketika dalam pelarian kasus bom Bali I, dirinya kabur ke Solo, dalam menyamarkan identitasnya menyamar sebagai pedagang es pisang ijo.

“Saat awal jualan dagangan saya selalu laris. Ternyata yang membelinya adalah aparat kepolisian yang menyamar semua. Kemudian saya ditangkap dan dijebloskan dalam tahanan selama 6 tahun di LP Cipinang,” ceritanya.

Jack Harun berbicara di hadapan Forkompimcam Takeran, pengasuh ponpes dan 500 santri Pondok Bani Ali Musryad dalam kegiatan bertajuk Membentuk Generasi Penerus yang Religius, Toleran dan Nasionalis menuju Indonesia yang Berdaulat dan Berjati Diri.

Terpisah, Kapolsek Takeran AKP Endro Warsito, agenda deradikalisasi dengan mendatangkan pembicara dari eks napi teroris harus sering dilaksanakan. Hal ini sebagai upaya membentengi masyarakat dari paham radikal. “Kami ini bersahabat dalam diskusi masalah kebangsaan dan nasionalisme. Khususnya di wilayah Magetan yang terindikasi menjadi daerah nyaman untuk kegiatan dan perkembangan kelompok radikal,” terang Endro.

Pengasuh PPTQ Bani Ali Musryad Kyai Ayib Wasis Rosyidi (Gus Ayub) mengaku terhormat mendapatkan ilmu dan pengalaman salah satu pelaku terorisme yang sudah insaf untuk dibagikan kepada para santrinya.

“Mudah mudahan Pemkab Magetan mendukung kegiatan positif seperti ini dan dapat mencontohnya dalam membentuk generasi penerus yang religius, toleran dan nasionalis menuju Indonesia yang berdaulat dan berjati diri” kata Kyai Ayib. (fiq/kun)

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya