Hukum & Kriminal

Cucu Bunuh Neneknya Sendiri di Ponorogo Dibawa ke Surabaya

Korban Tuminah saat dibawa tim medis dan polisi dari rumahnya. (Foto/Istimewa)

Ponorogo (beritajatim.com) – Risky Putra Pratama (22), pelaku pembunuh neneknya sendiri, Tuminah (75) diduga mengalami gangguan jiwa. Dari keterangan dari ibu pelaku, Lamirah (50), yang bersangkutan selama ini rutin diperiksa  ke rumah sakit jiwa di Solo Provinsi Jawa Tengah.

Kapolsek Pulung IPTU Hariyadi menyebut pelaku masih belum bisa dimintai keterangan. Pihaknya bakal mengirim pelaku ke rumah sakit Bhayangkara Surabaya untuk diperiksakan ke psikiater. Dengan begitu, dirinya bakal mengetahui kejiwaan pelaku.

“Proses hukum nantinya masih menunggu hasil pemeriksaan psikiater. Saat ini kami melakukan penggalian keterangan saksi,” kata Hariyadi, Selasa (7/9/2021).

Peristiwa berdarah itu terjadi di Dusun Kebunagung Desa Kesugihan Kecamatan Pulung Ponorogo pada Senin (6/9) sore kemarin. Orang yang pertama kali mengetahui peristiwa tersebut adalah Lamirah yang tidak lain adalah ibu pelaku dan anak korban.

Saat itu Lamirah masuk ke kamar korban ingin mengetahui keadaan ibunya. Nah, saat bersamaan, pelaku keluar dari kamar sambil membawa cangkul yang berlumuran darah.

“Ibu pelaku langsung berteriak melihat Tuminah kepalanya berlumuran darah,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, tragedi berdarah terjadi di Dusun Kebunagung Desa Kesugihan Kecamatan Pulung Ponorogo. Seorang nenek berusia 75 tahun ditemukan tewas mengenaskan di tempat tidur rumahnya. Kuat dugaan korban dihabisi oleh cucunya sendiri yang bernama Riski Putra Pratama (22) dengan menggunakan cangkul. Pelaku saat itu diduga menderita gangguan jiwa.

“Kepala korban pecah karena dicangkul oleh pelaku. Korban yang menderita lumpuh itu tewas di kamarnya,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Jeifson Sitorus.

Kronologis kejadiannya berawal saat saksi Winoto (40) dipanggil oleh ibu pelaku bernama Lamirah (50) untuk mendatangi rumah korban. Hal itu dilakukan karena Lamirah tahu anaknya itu gangguan jiwanya kambuh. Saat tiba di rumah korban, oleh pelaku, Winoto diusir. Nah, pada saat saksi meninggalkan lokasi, ibu kandung pelaku atau tidak lain adalah Lamirah berteriak dan memanggil saksi untuk melihat kondisi korban.

“Ibu pelaku teriak kepada saksi, karena melihat anaknya berada di samping korban. Dan saat itu kepala korban sudah pecah dan pelaku membawa cangkul,” katanya.

Kuat dugaan pelakulah yang menghabisi korban. Sebab, di mata cangkul yang dipegang korban terdapat noda darah segar. Usai mencangkul korban, pelaku keluar rumah, dia membuang cangkul tersebut di halaman samping rumah korban.

“Usai membuang cangkulnya, pelaku kemudian pergi meninggalkan rumah,” katanya.

Tak membutuhkan waktu lama, pelaku berhasil diamankan. Pelaku yang diduga ODGJ ini dibawa ke Mapolsek Pulung. Sementara itu dari hasil pemeriksaan, kepala depan bagian kiri korban hancur. Dagu sampai pelipis mengalami luka dengan panjang 15 centimeter, dengan kedalaman 5 centimeter dan lebar 9 centimeter.

“Pelaku sudah berhasil diamankan di Mapolsek Pulung,” pungkasnya. (end/ted)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar