Blitar (beritajatim.com) – Lima hari lagi atau tepatnya pada tanggal 12 Januari 2023, kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar tepat satu bulan. Namun hingga kini kasus tersebut belum juga diungkap ke publik oleh Polisi.
Kabar terakhir kasus perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar, Santoso dan sang istri, Fetty Wulandari telah naik ke tahap penyidikan. Kasusnya telah diambil alih oleh Polda Jawa Timur dari Polres Blitar Kota.
Dalam keterangan terakhir Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono menyebutkan bahwa polisi telah mengantongi titik terakhir kendaraan para perampok. Mobil para pelaku juga telah terlacak oleh tim dari Jatanras Polda Jawa Timur.
Menurutnya Tim dari Polda Jatim terus bergerak dan telah melakukan Profiling terhadap kendaraan dan arah pelarian dari para pelaku perampokan.
“Ya sudah titiknya (kendaraan para pelaku) sudah ditemukan tapi karena itu teknis penyidikan kami tidak bisa menyampaikan sekarang,” ujar Argo Wiyono, Rabu (21/12/2022) lalu.

Selain telah menemukan titik terakhir kendaraan, Polres Blitar Kota dan Polda Jawa Timur menyebut bahwa identitas para perampok juga telah dikantongi. Identitas para pelaku diketahui oleh polisi dari hasil Labfor sidik jari yang dilakukan oleh tim Polda Jawa Timur.
Profiling terhadap identitas para pelaku juga telah dilakukan oleh Polda Jatim dan Polres Blitar Kota pada waktu itu. Namun hingga kini juga belum ada satu pelaku pun yang ditangkap dan diungkap oleh Polisi.
Polisi menyebut bahwa pelaku perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso berjumlah 5 orang. Aksi pelaku perampokan juga sempat terekam kamera CCTV milik Dinas Perhubungan Kota Blitar yang berada tepat di depan gerbang Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Dalam rekaman tersebut nampak jelas para pelaku perampokan menggunakan kendaraan berwarna hitam serta ber plat merah. Namun belakangan plat merah tersebut disebut polisi sebagai nomor kendaraan palsu.
Ciri-ciri tubuh setiap para pelaku juga nampak jelas di CCTV tersebut. Bahkan salah satu pelaku perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar nampak menggunakan atribut kedinasan.
Pelaku tersebut nampak menggunakan topi Korpri. Meski demikian polisi menyebut bahwa penggunaan atribut kedinasan tersebut merupakan bagian dari penyamaran agar kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar sulit dipecahkan.
“Ya jadi kami duga para pelaku ini sudah merencanakan aksi perampokan ini, karena tadi menggunakan seragam juga, sepertinya apa asumsi-asumsi keterlibatan orang dalam ini sudah mereka pikirkan” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono, tiga hari berselang pasca permapokan Rumdin Wali Kota Blitar, Kamis (15/12/2022).

40 orang saksi juga telah diperiksa oleh Polres Blitar Kota untuk mengungkap kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso. Pemeriksaan seluruh CCTV yang ada di jalan Kota Blitar juga telah dilaksanakan, namun hasilnya hingga sekarang masih nihil.
Seluruh masyarakat termasuk Wali Kota Blitar pun menunggu hasil dari kerja polisi untuk mengungkap kasus perampokan yang menimpanya. Santoso meminta agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelaku perampokan dan penyekapan terhadap dirinya dan sang istri Fetty Wulandari.
“Ya tentunya kami berharap kasus ini segera diungkap oleh Polisi, tapi yang jelas kami serahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Polda Jatim dan Polres Blitar Kota,” Kata Santoso Wali Kota Blitar, pada Selasa (20/12/2022) lalu.
Politisi PDI Perjuangan sekaligus Anggota DPR-RI, Arteria Dahlan pun angkat bicara soal lamanya kasus tersebut. Dalam kegiatan rilis akhir tahun di Polres Blitar lalu, berharap Polda Jatim dan Polres Blitar Kota untuk segera menangkap para perampok.
Meski demikian dirinya meminta semua pihak untuk bersabar karena tim Polda Jatim dan Polres Blitar Kota tengah bekerja untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kami yakin Polda Jatim dan Polres Blitar Kota terus bekerja untuk mengungkap kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, tolong bersabar insyaallah dalam waktu dekat semoga bisa segera terungkap,” ungkap Arteria Dahlan, pada tanggal 31 Desember 202 lalu.
Masyarakat Blitar pun masih menunggu seperti apa kelanjutan kasus perampokan Wali Kota Blitar Santoso. Sejumlah asumsi pun masih berkeliaran di masyarakat terkait kasus permapokan Rumdin Wali Kota Blitar Santoso, ada yang berpendapat rekayasa tapi tidak sedikit pula yang menyebutkan itu fakta atau nyata kejahatan. [owi/but]
Komentar