Gaya Hidup

Pemkot Malang Sediakan Coworking Space Untuk Tunjang Ekonomi Kreatif

Coworking space milik Pemkot Malang.

Malang(beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendorong ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus berkembang. Wali Kota Malang Sutiaji menyebut potensi dan peluang ekraf Kota Malang sangat tinggi karena 50,65 persen penduduknya generasi milenial dan generasi Z.

Di Kota Malang kini terdapat lebih dari 100 startup. Pemkot Malang menangkap potensi itu sehingga tercermin dalam misi kedua rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Untuk menunjang potensi ekraf yang luar biasa ini di Kota Malang, Pemkot Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menyediakan fasilitas coworking space bagi para pelaku industri kreatif.

“Misi tersebut adalah, mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan serta menjadi bagian dari semangat The Future of Malang, yaitu Malang Creative dan Malang 4.0,” kata Sutiaji, pada acara Ngopi Ker (Ngobrol Penuh Inspirasi) secara virtual, Sabtu, (4/9/2021).

Kepala Disporapar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan coworking space adalah ruang kerja bersama yang dapat digunakan baik oleh orang-orang yang bekerja sendiri atau untuk komunitas. Coworking space ini muncul sebagai alternatif dari ruang di gedung perkantoran yang relatif mahal. Kebutuhan atas ruang kerja ini muncul karena banyak bisnis startup dan semakin diminatinya freelancer job.

“Menjawab berbagai permasalahan biaya operasional gedung yang terus meningkat serta dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif dengan kesempatan untuk berkolaborasi dan melakukan inovasi yang bertujuan untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia,” ujar Ida Ayu.

Saat ini sudah ada empat lokasi coworking space, diantaranya di Stadion Gajayana Lantai 3 diperuntukan sektor foto, video dan seni musik (MMI). Lalu di Kelurahan Bunulrejo, Jalan Hamid Rusdi untuk seni pertunjukan, seni kriya dan seni budaya. Ketiga, coworking space GOR Ken Arok Jalan Mayjen Sungkono diperuntukan seni rupa dan seni lukis, seni kriya dan seni pertunjukan. Keempat coworking space Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun yang diperuntukkan seni pertunjukan dan kriya.

“Rencana pengembangan ke depan adalah menambah satu lokasi baru di Kecamatan Lowokwaru sehingga target satu kecamatan satu coworking space dapat tercapai,” ujar Ida.

Syarat penggunaan coworking space ini, perusahan startup atau UMKM yang ingin memanfaatkan coworking space dapat membuat surat permohonan ke Disporapar melewati Bidang Parekraf beserta kelengkapannya, seperti identitas diri dan data perusahaan.

“Surat permohonan akan diseleksi kemudian Disporapar nantinya mengeluarkan surat persetujuan izin pemanfaatan coworking space sesuai dengan zonasi atau mapping yang telah ditentukan. Startup atau UMKM yang mendapatkan persetujuan dapat memanfaatkan coworking space. Selain dapat memfasilitasi startup dan UMKM kami berharap dengan coworking space ini ekraf di Kota Malang dapat semakin berkembang,” papar Ida.

Salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Agung My Gallery yang telah menggunakan coworking space di Kelurahan Bakalankrajan mengungkapkan bahwa bagi UMKM coworking space ini sangat banyak manfaatnya. Terutama di era digitalisasi dan era marketing online, coworking space sangat membantu.

“Kami bisa belajar merambah maketing online. Usaha kami bergerak di bidang kerajinan pigura dan dekorasi rumah, kami berharap ke depan lokasi coworking space bisa diperbanyak lagi,” tandas Agung. (luc/ted)



Apa Reaksi Anda?

Komentar