Gaya Hidup

Mbak Rere Tularkan Cinta Kebudayaan pada Generasi Muda Melalui Festival Budaya

Kediri (beritajatim.com) – Anggota DPRD Kota Kediri Regina Nadya Suwono menggelar Festival Budaya. Acara ini untuk memupuk rasa cinta kebudayaan kepada generasi muda, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

“Kehadiran saya disini untuk mendampingi Pokmas Sekar Arum dalam bidang kesenian, dengan mempertunjukkan kebudayaan Kota Kediri mulai dari jaranan, lomba menyanyi campursari antar kelurahan dan dimeriakan oleh Cak Percil. Dengan harapan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya anak muda dalam melestarikan budaya,” kata Regina Nadya Suwono di sela-sela acara, Minggu (31/10/2021).

Acara tersebut bertajuk ‘Festival Budaya Nyawiji Bebudayan Ing Bhumi Panji’. Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, festival tersebut dihelat di Hotel Bukit Daun, Kabupaten Kediri. Selain membatasi jumlah penonton yang hadir, acara tersebut juga disiarkan secara online melalui YouTube.

“Kenapa dikemas dalam bentuk festival, karena kebudayaan daerah ini masih terstigma kurang asyik untuk anak muda. Maka, kita kemas untuk anak muda. Upaya kita untuk memasukkan pesan-pesan tersebut agar tersampaikan,” imbuh Mbak Rere, panggilan akrab Regina Nadya Suwono.

Festival ini berasal dari ide Pokmas Kesenian Sekar Arum Kota Kediri. Kosepnya adalah menampilkan kebudayaan Kota Kediri yang sangat beragam. Mulai kesenian jaranan, lomba menyanyi campursari antar kelurahan, lomba tari tradisional antar kelurahan dan juga menampilkan komedian Cak Percil, sebagai puncak acara.

Dalam Festival tersebut, Mbak Rere ikut membawakan sebuah tarian tradisional tentang kisah Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji. Meskipun hanya berlatih secara singkat, namun politisi perempuan muda ini tampil cukup apik.

“Latihan empat kali dalam satu minggu, dan benar benar mendadak. Makanya, gerakan sangat sederhana, tetapi saya berharap meskipun sederhana, maknanya bisa tersampaikan,” pinta Mbak Rere.

Melalui keterlibatan diri dalam festival tersebut, Mbak Rere berharap dapat memberikan contoh kepada kaum muda agar lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan daerah. Disisi lain, Mbak Rere memang sudah aktif berlatih tarian daerah sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, ia sempat vakum dalam dunia tari tradisional, karena harus melanjutkan kuliah ke Luar Negeri.

“Kediri menjadi kota histori. Makanya, saya berharap dengan festival ini bisa menjadi contoh kepada pemangku kepentingan yang ada di pemerintah. Supaya Kota Kediri itu bisa dibranding. Tidak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga kota histori,” tutupnya. [nm/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar