Surabaya (beritajatim.com) – Pernahkah anda menghitung berapa jumlah baju, celana, serta sepatu yang anda miliki? Atau, berapa barang baru yagn anda beli di setiap bulannya? Dan seberapa sering anda menggunakan semua koleksi anda tersebut? Jika koleksi anda sudah mulai memenuhi lemari, dan barang-barang anda terasa sangat banyak mungkin, anda harus mulai melakukan gaya hidup minimalis.
Seperti namanya, gaya hidup minimalis adalah cara hidup yang sederhana. Artinya, memprioritaskan barang-barang pokok dan perlu saja, dan dalam jumlah yang seminimal mungkin. Hidup minimalis akan membuat kita hidup dengan barang sedikit dan sederhana mungkin, namun dapat bermanfaat secara maksimal. Sehingga anda dapat menguranig pengeluaran karena tak perlu belanja setiap bulan, selama barang yang anda miliki masih bisa digunakan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Contoh dari hidup minimalis misalnya dari segi rumah minimalis tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian. Cara berpakain minimalis yang simple namun tetap terlihat elegan.
Gaya hidup minimalis juga mampu menghilangkan stres. Orang yang memiliki banyak barang cenderung akan stres. Hal ini karena mereka akan mengalami banyak tujuan yang sebenarnya tidak penting dan informasi yang berlebihan. Seorang psikolog bahkan menyatakan jika kelebihan informasi saat otak kita menerima lebih banyak materi dari yang seharusnya.
Akibatnya, otak akan menghasilkan hormon kortisol yang penyebab stres. Hidup minimalis jelas bisa membuat seseorang lebih produktif. Bukan hanya soal pekerjaan, produktif jugad dalam menjalankan hobi.
Dengan gaya hidup minimalis, tentu kita akan punya lebih banyak ruang untuk bekerja Bukan hanya ruang fisik, ruang di dalam kepala atau kondisi mental pun jadi lebih lapang. Saat menerapkan gaya hidup minimalis kita tidak akan banyak berpikir tentang hal yang kurang prioritas atau kurang penting
Hidup minimalis juga menjadikan kita berkurang beban finansial. Sebab kita tidak akan banyak melakukan pengeluaran untuk barang yang kurang penting. Memilih hidup dengan lebih sederhana dan esensial, membuat kita jadi lebih mudah merasa cukup. Sehingga, mudah pula untuk bersyukur atas sesuatu yang dimiliki. Dengan begitu, pengeluaran atau tagihan bulanan jadi berkurang karena sudah merasa cukup dengan yang dimiliki.
Terakhir, gaya hidup minimal memicu kreativitas kita untuk jernih berpikir. Proses berpikir cenderung jadi ikut tak jernih ketika lingkungan sekitar kita berantakan. Sebaliknya, saat keadaan sekitar tertata kita akan merasa nyaman dan tenang, kreativitas pun bermunculan.
Jika mengaca pada figur internasional kita tahu Mark Zuckerberg yang sering mengenakan kaos oblong, ketika mengisi acara. Di Indonesia ada Raditya Dika seringkali berbicara soal hidup minimalis. Bagaimana tertarik hidup minimalis? Rasakan manfaat yang akan didapat darinya. (dan/tur)
Komentar