Lamongan (beritajatim.com) – Sebagai rangkaian dari Peringatan Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Lamongan menggelar bazar rakyat “Tempoe Doeloe”, yang berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 4 sampai dengan 6 Agustus 2022, di Lapangan Gajah Mada Lamongan.
Diketahui, kegiatan bazar ini semakin semarak dengan hadirnya 92 stan dengan nuansa retro. Stan-stan ini dirancang sebagai replika yang menggambarkan kondisi Lamongan di zaman lalu.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, yang berkesempatan untuk membuka langsung kegiatan ini menyampaikan, kegiatan Tempoe Doeloe ini digelar dalam rangka mengenang nuansa kejayaan Lamongan di masa sebelumnya, untuk dijadikan spirit dalam pembangunan ke depan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengungkit kembali kejayaan yang telah ada sejak dulu di Lamongan. Sehingga kejayaan masa lampau ini bisa jadi spirit untuk pembangunan ke depan agar lebih optimal. Mosok dek biyen iso megilan, saiki kok raiso? (masak dulu bisa megilan tapi masa sekarang kok tidak bisa),” ujarnya, Jumat (5/8/2022).

Bupati Yuhronur menambahkan, ada sejumlah inovasi yang dilakukan pada kegiatan Tempoe Doeloe saat ini. Tak hanya menyuguhkan stan kuliner atau jajanan tempo dulu, namun juga terdapat stan pemerintahan, perbankan, pendidikan, budaya dan UMKM.
“Kegiatan ini mendatangkan inovasi pada tema yang diusung. Yang mana dulu hanya terdapat penjual makanan, maka kini kita berikan warna baru pada stan yang ada. Stan yang dihadirkan selain untuk memamerkan produk unggulan Lamongan juga bisa memberikan pelayanan dari instansi terkait,” terangnya.

Selain itu, Bupati Yuhronur juga mengungkapkan tujuan lain dari diadakannya kegiatan ini, yakni untuk menggairahkan kegiatan ekonomi di Lamongan.
“Barang dan makanan yang tersedia di stan ini produk asli Lamongan yang dibuat masyarakat. Ada yang dari pertanian, perkebunan, perikanan, dan UMKM yang unggul. Melalui bazar ini maka akan diperkenalkan kepada masyarakat tentang produk kami yang megilan,” ungkapnya
Masih kata Bupati Yuhronur, sejumlah program Pemerintah Kabupaten Lamongan pun terus direalisasikan hingga kini, di antaranya pembangunan insfrastruktur dan sejumlah program lainnya sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di Lamongan.

“Tepat di sini, di Lapangan Gajah Mada, kami akan membangun co-working space, training ground, dan gedung kesenian yang diperuntukkan untuk penerus bangsa, para kaum muda agar bisa melakukan aktifitas, khususnya aktifitas ekonomi di bidang digital,” tuturnya.
Lebih jauh Bupati Yuhronur bersyukur, kegiatan yang sempat tertunda selama 2 tahun akibat pandemi ini masih mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Bahkan, ia mengaku kagum akan antusias masyarakat Lamongan yang berbondong-bondong datang menilik stan dengan memakai pakaian tempoe doeloe lengkap beserta pernak-perniknya.

“Setelah tertunda selama 2 tahun, saya kagum dengan antusias masyarakat. Antusias mereka ini wujud dari apresiasi produk lokal,” tambahnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang berlangsung 3 hari berturut-turut dan gratis ini akan dimeriahkan dengan musik campursari, musik keroncong, tembang kenangan dan kelas memasak makanan Nasi Ambeng khas Pantura.
Nantinya, juga akan diumumkan 3 (tiga) juara stan favorit, yang dipilih berdasarkan suara terbanyak dari perolehan polling dari pengunjung secara langsung.
Turut memeriahkan kegiatan ini di antaranya jajaran OPD Lamongan, BUMD, BUMN, Perbankan, UMKM, Komunitas Kopi dan Travel Wisata Lamongan, Alumni Sekolah se-Kabupaten Lamongan, serta seluruh pengunjung bazar rakyat tersebut. [riq/but]
Komentar