Gaya Hidup

Ketupat Sayur, Hidangan Hari Ketujuh Lebaran Idul Fitri

Pedagang ketupat. [Foto/Zamachsari/beritajatim.com)
Pedagang ketupat. [Foto/Zamachsari/beritajatim.com)

Sampang (beritajatim.com) – Tujuh hari pasca-lebaran Idul Fitri, warga Sampang dan Madura pada umumnya mempunyai tradisi yang disebut dengan lebaran ketupat. Warga dan tetangga saling mengirim ketupat beserta sayurnya.

“Lebaran ketupat ini bisanya dilaksanakan 7 hari setelah hari raya Idul Fitri, warga saling antar ketupat dengan warga lainya,” kata Taufik, asal Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Sabtu (29/4/2023).

Tofik menambahkan, lebaran ketupat ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung secara turun menurun. Bahkan, tidak kalah ramai jika dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri. “Kebersamaanya hampir sama dengan Idul Fitri hanya saja kalau kita berkunjung ke saudara maupun tetangga pasti diberi hidangan ketupat sayur,” imbuhnya.

BACA JUGA:
Filosofi Ketupat dan Lepet, Makanan Khas Lebaran di Tradisi Kupatan

Hal senada dikatakan oleh Yasir warga Desa Petarongan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang menegaskan bahwa kemeriahan lebaran ketupat terkadang juga dimanfaatkan oleh warga untuk mendatangi lokasi wisata.

“Biasanya warga lebih memilih berlibur mendatangi lokasi wisata saat lebaran ketupat, sebab kalau hari raya Idul Fitri lebih mengutakan silaturahmi,” tegasnya.

Ia menambahkan, ada beberapa lokasi wisata yang menjadi jujukan di Sampang rata-rata yakni pantai dan kolam renang. “Kami sekeluarga hari ini berencana mendatangi pantai untuk merayakan lebaran ketupat,” tandasnya. [sar/suf]



Apa Reaksi Anda?

Komentar