Surabaya (beritajatim.com) – Bagi beberapa wanita, jerawat adalah musuh terbesar. Jerawat seringkali muncul pada saat saat yang tidak tepat, apalagi jika tumbuh di area yang rawan menjadi perhatian publik. Beragam cara akan dilakukan untuk menghilangkan jerawat yang mengganggu dalam waktu semalam, bahkan hitungan jam.
Sebelum melakukan penanganan, ada baiknya kenali dulu beberapa macam jerawat ini dan penyebabnya. Karena, jenis jerawat yang berbeda akan membutuhkan obat yang berbeda pula.
Jenis jerawat sendiri terbagi menjadi dua, yakni jerawat non inflamasi yang tidak disertai pembengkakan, dan jerawat inflamasi yang menyebabkan pembengkakan.
Berbagai tipe jerawat lain yang harus diketahui agar tak salah obat bisa disimak di bawah ini.
Whitehead
Tipe yang satu ini biasanya berbentuk benjolan kecil berwarna putih yang dikeliling warna merah. Jerawat yang disebut komedo tertutup ini disebabkan oleh folikel rambut atau tersumbatnya pori-pori karena minyak yang berlebih dan menumpuknya sel kulit mati. Jerawat tipe ini umumnya muncul di bawah permukaan kulit dan tidak bersifat meradang. Untuk mengatasinya, lakukan exfoliation secara rutin yang mengandung asam salisilat dan glikoat, atau bisa juga dengan retinoid topikal. Sedangkan pengobatan dari dalam, bisa dengan menghindari produk susu, gula, dan karbohidrat sederhana.
Blackhead
Biasa disebut dengan komedo hitam, jenis jerawat satu ini muncul disebabkan oleh kotoran yang masuk melalui pori-pori terbuka. Berbentuk benjolan kecil berwarna di permukaan kulit, seringkali ditemukan di area hidung. Blackhead termasuk golongan jerawat ringan dan tidak akan meradang. Tidak perlu khawatir, komedo hitam ini bisa dimusnahkan dengan retinoid yang akan membuka pori-pori. Usahakan menggunakan sabun cuci muka yang mengandung benzoil peroksida, perannya adalah untuk menghilangkan bakteri di wajah.
Papula
Bakal jerawat biasanya berbentuk benjolan kecil berwarna merah, saling bergerombol dan bisa menyakitkan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya papula, seperti minyak wajah yang berlebih, bakteri, dan sel kulit mati yang masuk ke dalam kulit sehingga terjadi peradangan dan pembengkakan. Langkah tepat untuk mengobatinya adalah dengan pencuci wajah yang mengandung benzoil atau asam salisilat. Antibiotik atau perawatan topikal serta penggunaan retinol juga bisa membantu.
Pustula
Mirip seperti papula, tipe pustula ini berbentuk benjolan yang lebih besar dengan titik kuning atau putih diujung jerawat. Di dalamnya pun terdapat cairan kekuningan atau nanah. Kondisi ini terjadi karena bakteri yang menginfeksi pori-pori yang tersumbat, namun bisa juga disebabkan oleh ketidakseimbangan atau perubahan hormon tubuh. Pustula dapat muncul di bagian kulit manapun, bahkan bisa tumbuh banyak hanya di satu area. Paling sering ditemui di area wajah, dada, leher, dan punggung. Mengobati jenis ini bisa menggunakan kandungan benzoil peroksida atau asam salisilat. Meskipun terlihat gemas, usahakan untuk tidak menyentuh apalagi memencetnya.
Nodul
Berbeda dengan jerawat lainnya, jenis nodul ini membutuhkan perawatan yang lebih ekstra, bahkan ke dokter kulit. Jerawat ini menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan akan menimbulkan sensasi menyakitkan karena letaknya yang berada di bawah kulit. Tipe ini bisa akibatkan oleh iritasi karena pori-pori yang tersumbat dan membengkak. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan dokter kulit dengan waktu hingga berminggu-minggu. Nodul juga akan meninggalkan bekas gelap yang memerlukan obat tersendiri.
Kistik
Jerawat ini lebih dikenal dengan sebutan jerawat batu. Biasanya, penyebabnya adalah pori-pori tersumbat, lalu masuknya bakteri, sebum, dan tumpukan sel kulit mati. Sama seperti nodul, jerawat kistik terbentuk di lapisan kulit yang lebih dalam lagi, dengan bentuk benjolan merah besar dan berisi nanah sehingga terasa sakit. Cara tepat untuk mengatasinya adalah dengan bahan kimia benzoil peroksida, isotretinoin, atau injeksi steroid, jangan lupa untuk konsultasikan pada ahlinya terlebih dahulu.
Rupanya, tak banyak yang mengetahui bahwa jerawat memiliki jenis berbeda, perawatannya pun tak bisa disamaratakan. Apabila salah penanganan, maka bisa menjadi peradangan yang lebih parah lagi.[mnd/esd]
Komentar