Pasuruan (beritajatim.com) – Ada tradisi unik sewaktu Maulid Nabi Muhammad SAW di Pasuruan. Seperti halnya warga Dusun Mantingan, Desa Tenggilis Rejo, Kacamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, yang menggantungkan perlengkapan dapur di depan masjid.
Perlengkapan dapur yang diikat dengan tali dan digantung pada jalanan menuju masjid ini disebut dengan tradisi Gantungan. Tradisi ini sudah melekat di warga Pasuruan dan diteruskan sampai sekarang.
Warga selalu antusias guna melakukan tradisi ini. Seperti halnya Hofur yang menyiapkan perlengkapan dapur sedari siang guna diperebutkan setelah salat Magrib. “Warga selalu antusias guna melakukan tradisi seperti ini (gantungan). Bahkan warga rela membeli barang dan mengumpulkannya menjadi satu lalu dipasang di jalanan,” ujar Hofur, Senin (18/10/2021).
Tak hanya perlengkapan dapur, barang-barang yang digantungkan diantaranya seperti bantal, guling, hingga baju. Setelah salat Magrib usai, semua warga berkumpul di bawah gantungan dan sudah membawa alat buat meraih hadiah-hadiah tersebut. Tak hanya orang tua, anak-anak pun ikut serta memperebutkan perabotan ini.
“Ayo serbu,” begitulah ucap salah seorang anak yang sudah siap memperebutkan barang-barang yang ada di atas mereka. Tak lama kemudian semua warga dari berbagai kalangan mencoba meraih hadiah-hadiah yang terdapat di atasnya dan berebutan.
Tradisi ini selalu dilakukan setiap tahun menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Hofur juga berharap tradisi seperti ini akan selalu dilakukan guna mempererat tali silahturahmi.
“Hampir setiap perayaan Maulid Nabi yang digelar di depan Masjid, selalu ada kegiatan berebut gantungan yang sudah disediakan. Semoga kedepannya anak cucu kita bisa meneruskan tradisi semacam ini,” ujarnya pria yang berumur 32 tahun tersebut. [ada/suf]
Komentar