Ngawi (beritajatim.com) – Kabupaten Ngawi sudah dikenal karena adanya Kebun Teh yang terletak di Desa Jamus, Kecamatan Sine. Selain itu, ada pula Museum Trinil yang terdapat benda purbakala dan bahkan fosil manusia purba.
Belakangan, makin terkenal karena Benteng Pendem yang sudah selesai direvitalisasi. Bangunan berusia 178 tahun itu dulunya terkesan tak terawat. Namun, usai direvitalisasi sejak 2020 hingga 2022, akhirnya benteng peninggalan era kolonial itu makin menawan.
Inilah 5 ikon Kabupaten Ngawi yang membuat Bumi Ramah itu semakin dikenal, berikut rangkumannya oleh beritajatim.com.
Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem ini terletak di Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi. Benteng berusia 178 tahun ini memang sudah selesai direvitalisasi. Tahun 2022 lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sudah meninjau langsung benteng era kolonial itu.
Dulunya, Benteng Pendem adalah salah satu bagian dari markas Batalyon Artileri Medan (Armed) 12. Benteng itu masih erat kaitannya dengan kemiliteran. Kini Benteng Pendem jadi salah satu ikon Kabupaten Ngawi.
Meski belum resmi dibuka oleh Pemkab Ngawi secara resmi, sudah banyak pengunjung yang berdatangan ke benteng meski hanya bisa melihat bagian luarnya saja. Murah saja, tiketnya hanya Rp5.000 per orang.
Museum Trinil

Museum Trinil terletak di Desa Kawu Kecamatan atau kurang lebih 13 kilometer dari Kecamatan Ngawi dan dapat dicapai dengan segala jenis kendaraan bermotor.
Museum tersebut merupakan tempat penyimpanan fosil manusia kera berjalan tegak atau yang dikenal dengan Pithecantropus Erectus yang ditemukan oleh Dubois pada tahun 1981 sampai dengan tahun 1892.
Selain itu di situs ini juga ditemukan fosil banteng dan gajah purba yang sangat berguna bagi penelitian dan pendidikan khususnya di bidang sejarah kepurbakalaan. Tiket masuknya Rp10.000 per orang.
Museum ini sudah jadi ikon Kabupaten Ngawi lantaran menyimpan bukti sejarah Ngawi di era pra sejarah.
Kebun Teh Jamus

Kebun Teh Jamus merupakan kebun peninggalan Belanda yang masih dipelihara sampai sekarang. Pabriknya pun masih beroperasi untuk membuat olahan daun teh dari kebun seluas sekitar 478 hektar. Banyak sekali olahan teh yang dijual oleh masyarakat setempat.
Tiket masuknya seharga Rp15.000 per orang. Selain menikmati keindahan kebun teh, pengunjung juga bisa menggunakan area kolam renang.
Kebun Teh Jamus jadi ikon Kabupaten Ngawi karena sudah dikenal masyarakat karena panorama alamnya yang tak kalah dari kebun teh di kawasan Jawa Barat.
Bendungan atau Waduk Pondok

Bendungan Pondok atau Waduk Pondok terletak di Desa Dero Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Panorama hamparan air dan perbukitan jadi daya tarik bagi Waduk Pondok. Tak hanya itu,siapa saja bisa memancing di bendungan berkapasitas 29 juta meter kubik.
Di Waduk Pondok juga ada rumah makan yang unik yakni Rumah Makan Pelangi. Dalam rumah makan itu ada sajian olahan ikan air tawar seperti nila dan gurami. Ada salah satu tempat makan yang mengapung di atas waduk.
Tepat tahun 2020 lalu Pemkab Ngawi meresmikan Waduk Pondok untuk jadi lokasi wisata sekaligus ikon Kabupaten Ngawi di area Ngsei Timur.
Tugu Gading Kartonyono

Tugu Kartonyono atau kerap disebut tugu gading terletak di perempatan Kartonyono masuk Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi. Tugu itu dibangun tahun 2018 dengan anggaran Rp3,1 miliar. Tugu dengan desain gading putih menyangga gading emas itu bisa diputar 360 derajat.
Tugu itu semakin populer usai jadi judul lagu penyanyi Denny Caknan dengan Kartonyono Medot Janji. Dalam video klip Denny Caknan itu juga terlihat Tugu Gading tersebut saat dalam kondisi baru.
Tugu tersebut jadi ikon Kabupaten Ngawi dan kebetulan letaknya ada di jantung kota Ngawi. [fiq/beq]
Komentar