Gaya Hidup

5 Alasan Diet Yo-Yo Berbahaya, Diet yang Dilakukan Selebriti Dunia

pexels

Surabaya (beritajatim.com) – Diet Yo-Yo dikenal sebagai bersepeda dengan berat. ia menggambarkan bahwa pola penurunan berat badan seperti ketika saat berat badan kembali kemudian akan berdiet lagi.

Hal ini merupakan proses yang menyebabkan berat badan naik dan turun seperti Yoyo. Pada umumnya diet ini dilakukan oleh 10% pria dan 30% wanita telah melakukannya. Nah berikut ini alasan diet Yo-yo berbahaya bagi kesehatan.

 

1. Peningkatan nafsu makan menghasilkan lebih banyak berat badan dari waktu ke waktu
Saat Melakukan diet sudah pasti tubuh akan kehilangan lemak yang menyebabkan penurunan kadar hormon leptin, yang biasanya membantu tubuh merasa kenyang. Namun dalam kondisi normal simpanan lemak akan melepaskan Leptin ke dalam aliran darah. Namun saat tubuh akan kehilangan lemak Leptin akan menurun dan membuat nafsu makan meningkat. Maka hal inilah yang menyebabkan nafsu makan meningkat saat tubuh mencoba untuk memasok cadangan energi yang terkuras.

2. Presentase lemak tubuh lebih tinggi
Dalam beberapa penelitian diet Yo-Yo telah menyebabkan peningkatan presentase lemak tubuh dan selama fase penambahan berat badan dari diet tersebut, lemak hanya akan diperoleh kembali lebih mudah daripada massa ototnya, maka hal ini dapat mengakibatkan presentase lemak tubuh akan meningkat selama beberapa siklus diet.

 

3. Dapat menyebabkan kehilangan otot
Selama dia penurunan berat badan tubuh akan kehilangan massa otot serta lemak tubuh, karena lemak diperoleh kembali lebih mudah daripada otot setelah penurunan berat badan. Maka hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kehilangan otot dari waktu ke waktu, dan resiko kehilangan otot juga Akan menyebabkan penurunan kekuatan fisik.

 

4. Peningkatan resiko Diabetes
Seringkali diet Yo-Yo dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. walaupun tidak semua penelitian Menemukan bukti ini tetapi sebuah tinjauan dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa riwayat diet Yo-yo memprediksi diabetes tipe 2 yang ditemukan 4 dari 17 penelitian.

 

5. Peningkatan resiko jantung
Menurut sebuah penelitian peningkatan risiko penyakit jantung tergantung pada ukuran berat badan, semakin banyak berat badan hilang dan diperoleh kembali saat diet yo-yo maka kemungkinan semakin besar resikonya. suatu tinjauan dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa variasi berat yang besar dari waktu ke waktu menggandakan kemungkinan bisa menyebabkan kematian akibat penyakit jantung. [ptr/esd]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar