Surabaya (beritajatim.com) – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim bertekad akan fokus kembangkan layanan JConnect. Sepanjang triwulan I 2023 manajemen Bankjatim mencatat transaksi online hampir Rp 1 triliun.
JConnect mobile telah digunakan oleh 538 ribu user atau tumbuh 152 ribu user (YoY) dengan pertumbuhan nominal transaksinya mencapai Rp 0,9 triliun. Selanjutnya, user corporate internet banking berada di angka 79,8 ribu atau naik 26 ribu user (YoY) dengan pertumbuhan nominal transaksinya tumbuh Rp 272 Miliar (YoY).
Kemudian, jumlah laku pandai sebesar 3,9 ribu agen atau tumbuh 3.610 agen (YoY) dengan peningkatan nominal transaksi sebesar Rp 6,5 miliar (YoY) pada triwulan I 2023.
”Lalu merchant QRIS kami sudah mencapai 78 ribu atau tumbuh 38 ribu (YoY) dengan kenaikan nominal transaksi sebesar Rp 36 miliar (YoY). JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 6 ribu persetujuan kredit dari 8 ribu permohonan kredit,” urai Busrul Iman, Direktur Utama Bankjatim saat analyst meeting guna memaparkan kinerja keuangan Triwulan I 2023 di Surabaya.
Dikatakan, JConnect Pemda. bankjatim telah melayani elektronifikasi keuangan pemerintah daerah provinsi sebanyak 135 lembaga, pemerintah kabupaten dan kota sebanyak 550 lembaga (non-payroll) serta 1.124 lembaga (payroll) di 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi teknologi digital masih sangat besar untuk digarap. Oleh karena itu, bankjatim berkomitmen akan terus melakukan inovasi tanpa henti demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tak hanya JConect yang tumbuh pesat,. bankjatim juga mencatat penyaluran kredit bankjatim mampu membukukan pertumbuhan yang signifikan yaitu 13,44% (YoY). Angka tersebut melebihi dari target bankjatim sebesar 12-13%.
Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor konsumer sebesar 17,43% (YoY) dan sektor Komersial & SME 7,77% (YoY). Menurut Busrul, pertumbuhan kredit yang telah dicapai bankjatim membuat LDR perusahaan semakin membaik. Dari 46,31% pada triwulan I tahun 2022 meningkat jadi 60,74% pada triwulan I tahun 2023. ”Dari sisi mitigasi risiko, kami juga meningkatkan awareness terhadap potensi risiko yang naik seiring dengan pertumbuhan kredit melalui coverage ratio sebesar 101,5%,” ungkapnya.
Selain itu, dari sisi kinerja syariah juga mengalami capaian yang positif sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Untuk kategori DPK terjadi pertumbuhan pada giro dan tabungan masing-masing 23,68% (YoY) dan 4,01% (YoY). Kemudian di sisi pembiayaan, terjadi pertumbuhan di semua jenis pembiayaan. Antara lain Ijarah tumbuh 1574% (YoY), Mudharabah tumbuh 9,32%, Murabahah tumbuh 2,08%, Musyarakah tumbuh 35,06%, dan Qard tumbuh 48,63%. Sehingga total pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 16,45% (YoY).
Menurut Busrul, semua pencapaian tersebut tidak lepas dari hasil penerapan lima pilar transformasi yang dicanangkan bankjatim pada tahun 2023. Lima pilar transformasi tersebut antara lain transformasi organisasi melalui penerapan segmentasi kredit diseluruh lini jaringan bisnis bankjatim serta peningkatan jumlah account officer dan funding officer. Kemudian, transformasi human capital lewat pemenuhan pegawai, khususnya di bidang bisnis, yang dilakukan melalui shifting dengan sumber dari pegawai administrasi dan perbaikan dari sisi fasilitas serta benefit untuk mendukung performa pegawai bankjatim.
”Penerapan kedua strategi di atas mampu meningkatkan performa penyaluran kredit bankjatim sebesar Rp 47,992 miliar atau tumbuh 13,44% (YoY). Rasio NPL Gross kami juga mengalami penurunan dari 4,76% pada triwulan I 2022 menjadi 3,03% pada triwulan I 2023. Hal tersebut menunjukkan kualitas kredit kami semakin sehat,” tandasnya.[rea]
Komentar