Sumenep (beritajatim.com) – Serbuk sabut kelapa atau ‘Cocopeat’ produksi PT Coco Jaya Sentosa, salah satu perusahaan lokal di Desa Lombang, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, menembus pasar luar negeri. Cocopeat ini diekspor ke Korea Selatan.
“Kami mengirim 22 ton atau satu kontainer ‘cocopeat’ ke Korea Selatan. Jumlah itu sesuai permintaan mereka,” kata Direktur PT. Coco Jaya Sentosa, Laurensius Klemens, Kamis (11/05/2023).
Ia menjelaskan, pengiriman ‘cocopeat’ ke Korea Selatan itu merupakan yang pertama kalinya, setelah perusahaan di luar negeri itu merasa tertarik dan ingin mengetahui kualitas produk ‘coco feat’ dari Sumenep.

“Kami optimis produk ‘cocopeat’ dari Sumenep ini kualitasnya sangat bagus. Kami memproduksi dan mengekspor produk ini sesuai standar internasional,” ujarnya.

‘Cocopeat’ di luar negeri dimanfaatkan menjadi aneka produk, seperti alas tidur hewan ternak, pupuk organik hingga media tanam. Negara-negara yang banyak memanfaatkan ‘cocopeat’ selain Korea Selatan adalah Cina, Jepang, Eropa, Australia, dan hingga Selandia Baru.
“Kami berencana mengembangkan komoditas pertanian dari kelapa ini tidak hanya menjadi ‘cocopeat’, melainkan juga tali sabut kelapa yang diekspor untuk memenuhi permintaan pasar global,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid ‘angkat topi’ untuk pelaku usaha yang berhasil menembus pasar internasional itu.
“Ekspor ‘cocopeat’ merupakan bagian dari geliat sektor ekonomi masyarakat dalam upaya kemandirian dan meningkatkan perekonomian,” katanya.
Ia mengapresiasi ekspor perdana hasil pertanian Sumenep karena mampu memicu peningkatan investasi di Kabupaten Sumenep. Ia berharap agar PT. Coco Jaya Sentosa terus mengembangkan produknya, demi membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pelaku usaha bisa memanfaatkan setiap peluang komoditas di daerah. Jadi seperti ‘cocopeat’ ini, bahan bakunya dari masyarakat,” ucapnya.
Selain ‘cocopeat’, produk dari Sumenep yang juga mampu menembus pasar internasional adalah daun kelor. Pada 2022, Cina telah mengajukan kontrak berisi permintaan pengiriman 200 ton daun kelor Sumenep selama 1 tahun. [tem/but]
Komentar