Ekbis

Pasar di Sampang Ini Tak Sumbang PAD, Lahan Bermasalah

Pasar Sampang (Foto: Zamachsari/beritajatim.com)
Pasar Sampang (Foto: Zamachsari/beritajatim.com)

Sampang (beritajatim.com) – Pasar Bringkoning, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, tidak bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Itu lantaran lahan pasar tersebut bermasalah dan tak kunjung tuntas.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) setempat M. Rosul menjelaskan bahwa di Sampang terdapat 25 pasar, namun yang bisa menyumbang PAD hanya 24 pasar. “Hanya pasar Bringkoning yang tidak menyumbang PAD, untuk pasar yang lainnya beres semua,” terangnya, Kamis (17/8/2023).

Ia menambahkan, sementara yang paling sedikit menyumbang PAD yakni pasar Tanjung, di Kecamatan Camplong. “Untuk pasar Tanjung retribusinya hanya sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per hari, karena memang pasar hanya beroprasi pagi sampai siang,” imbuhnya.

Ditanya banyaknya penjual ikan saat sore hari hingga membuat kemacetan jalan raya, Rosul mengatakan bahwa untuk pedagang ikan sore hari di area Tanjung memang tidak ditarik retribusi. Alasannya, mereka berjualan di pingir jalan dan di luar jam oprasi pasar. “Selain itu, pasar yang ada di Tanjung tersebut belum memiliki sertifikat,” jelasnya.

BACA JUGA:
Emak-emak Pedagang Pasar Kepung Kantor DPRD Sampang

Sekedar diketahui, pasar paling banyan menyumbang PAD yakni pasar Srimangunan, sebab pasar tersebut merupakan pasar induk dan terbesar yang ada di Kabupaten Sampang. [sar/suf]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar