Lamongan (beritajatim.com) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkomitmen untuk membangun industri pasar modal yang tangguh dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, pada momen Hari Ulang Tahun ke-44 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, OJK dan SRO melakukan penggalangan dana dari fee transaksi yang kemudian disumbangkan untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Dengan mengusung tema Sinergi Pasar Modal Bagi Pemulihan Ekonomi, seluruh pendapatan dari transaksi bursa dan jasa kustodian sentral dikonversi menjadi dana CSR (Corporate Social Reaponbility) untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, salah satu kegiatannya bertempat di Pondok Pesantren Matholiul Anwar Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.
Lebih rinci, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan, bahwa dana tersebut disalurkan untuk pendirian sentra vaksinasi, bantuan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19, pengadaan konsentrator oksigen, oksimeter, donor plasma, santunan untuk ahli waris tenaga kesehatan yang gugur karena Covid, dan bantuan untuk petugas pemakaman, ambulan, dan lain-lain.
“Kami berupaya untuk terus membantu pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 yang merupakan wujud komitmen industri pasar modal Indonesia dengan mengikutsertakan para pelaku PM Indonesia. Kami juga sangat mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih atas partisipasi dalam bentuk donasi, sekaligus dukungan dari para investor serta stakeholders pasar modal,” ungkap Wimboh, Jumat (8/10/2021) siang.
Tak hanya itu, Wimboh mengharapkan bahwa kegiatan ini mampu memberi kemanfaatan, utamanya dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pihaknya juga menegaskan, bahwa nantinya herd immunty atau kekebalan kelompok bisa mencapai target 80 persen sesuai dengan ketentuan WHO.
“Semoga tidak ada kasus baru lagi, sehingga kita bisa bersilaturahim, bisa menjalani aktivitas keagamaan, aktivitas sosial, dan memberi kemanfaatan kepada umat seperti hari ini di Ponpes Matholiul Anwar. Kami juga memohon kepada berbagai pihak yang saat ini kondisi kantong-kantonnya belum ada vaksin untuk segera melaporkan, biar kami distribusikan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wimboh juga menuturkan, bahwa OJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan, di antaranya pendalaman pasar, memberikan kemudahan terhadap UMKM, peningkatan perlindungan kepada investor dan penegakan hukum.
“Pemerintah bersama OJK akan mendorong pengembangan usaha mikro syariah serta pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren. Pondok Pesantren yang selama ini fokus pada akidah dan dakwah pendidikan, untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam dakwah ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Pengasuh PP Matholiul Anwar Drs KH Ahmad Taufik menyampaikan, bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada segenap pihak yang telah menggelar kegiatan tersebut. Pihaknya juga berharap, berbagai jenis usaha yang ada di PP Matholiul Anwar ini bisa terdorong untuk bisa mengoptimalkan perannya dalam dakwah ekonomi.
“Di Ponpes ini banyak jenis usaha, barangkali ada bantuan atau donasi bisa dimasukkan ke PP Matholiul Anwar. Selain itu, di sini juga ada lembaga formal dan lembaga pendidikan diniyah. Terimakasih kepada semua pihak yang membantu, semoga ini bermanfaat bagi semua,” tuturnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan juga dilakukan penyerahan santunan secara simbolis kepada 10 anak yatim, bantuan alat kesehatan kepada klinik PP Matholiul Anwar senilai Rp 37 juta dan santunan kepada 94 keluarga tenaga kesehatan Jawa Timur senilai Rp 1,12 milyar.
Kemudian, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso bersama rombongan didampingi sejumlah pengasuh PP Matholiul Anwar juga meninjau pelaksanaan donor darah, vaksinasi, dan pameran produk olahan UMKM di lingkungan setempat.[riq/ted]
Komentar