Ponorogo (beritajatim.com) – Tim gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro (Disperdagkum), Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan), dan Kepolisian melakukan pemantauan mamin (makanan dan minuman) di beberapa swalayan di Kabupaten Ponorogo. Pemantauan makanan dan minuman itu, untuk keamanan di bulan Ramadhan dan persiapan lebaran. Selain itu, juga untuk mengecek kestabilan harga.
“Kita melakukan pemantauan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Kalau kita dari kesehatan, ya bagaimana makanan dan minuman itu sehat saat dikonsumsi masyarakat,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, yang ikut langsung pemantauan, Kamis (13/04/2023).
Hasil monitoring di beberapa swalayan itu, Dyah menemukan ada 2 produk makanan yang sudah kadaluwarsa. Atas temuan itu, pihaknya langsung koordinasi dengan penanggungjawab swalayan untuk segera menarik produk makanan yang sudah kadaluwarsa. “Yang kita temukan kedaluwarsa itu keduanya merupakan produk olahan. Dua-duanya produk sambal,” katanya.
BACA JUGA:
“Jangankan yang sudah kadaluwarsa, yang hampir kedaluwarsa pun juga kita ingatkan untuk ditarik,” tambahnya.
Selain mengecek masa edar produk, Dinkes juga melakukan monitoring terhadap kemasan produk makanan atau minuman. Dalam kesempatan itu, Dyah juga menghimbau kepada masyarakat untuk membeli barang dengan teliti. Mulai dari mengecek kemasan, label harganya, izin edar dan batas kedaluwarsa serta komposisinya.
“Jangan langsung ambil barang terus langsung dibeli. Dicek dulu barang yang akan dibeli tersebut. Tujuannya ya untuk menyehatkan masyarakat Ponorogo ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperdagkum Kabupaten Ponorogo Totok Basuki, mengatakan bahwa persediaan barang bahan pokok dan barang yang beredar cukup stabil. Artinya, bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat itu cukup tersedia dan tidak ada kekurangan. Namun, tadi ada gula yang dipantau di swalayan mengalami kenaikan. Dimana jika biasanya harganya Rp 13.500 per kilogram, tadi naik menjadi sekitar Rp 15.000 lebih. Setelah dikroscek, ternyata dari distributor nya harganya memang sudah naik. “Tadi yang dicek gula premium, kata petugasnya memang di tingkat distributor harganya juga naik,” pungkasnya. (end/kun)
Komentar