Ekbis

Kurangi Abrasi, Srikandi PG Tanam Mangrove di Pulau Mengare Gresik

Gresik (beritajatim.com) – Peran perempuan tidak hanya mengurusi rumah tangga dan dibalik meja. Namun, juga terhadap lingkungan hidup seperti yang dilakukan srikandi Petrokimia Gresik (PG) yang turut menanam tanaman mangrove di Pulau Mengare. Tepatnya, di Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Gresik.

Penanaman mangrove di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Pulau Mengare juga untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di bulan Juni serta mengurangi abrasi.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menuturkan, ini adalah wujud kepedulian perempuan terhadap pelestarian lingkungan. Khususnya, di wilayah pesisir Gresik.

“Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) disebutkan luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Penurunan luasan tersebut disebabkan adanya kegiatan konversi menjadi lahan tambak, pemukiman, pelabuhan, jalan, hotel, apartemen, penerbangan liar, dan lain sebagainya.

“Penurunan luasan hutan mangrove memberikan dampak yang merugikan bagi lingkungan khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sehingga diperlukan upaya pelestarian,” tuturnya, Rabu (15/06/2022).

Ia menambahkan, dipilihnya PRPM Mengare karena daerah tersebut merupakan sentra
pemberdayaan masyarakat melalui konservasi ekosistem pesisir. Tujuannya, untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan dan terciptanya alternatif lapangan kerja dari ekowisata pesisir terpadu.

“Selain PRPM Mengare, kami juga melakukan hal serupa di Kali Lamong dan kini sudah menjadi destinasi wisata baru di Gresik. Kami juga berkontribusi terhadap pembangunan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) mangrove di Ujungpangkah,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Tanjungwidoro, Mastain mengapresiasi kepedulian srikandi Petrokimia Gresik dalam mengurangi abrasi di wilayahnya. Dirinya, berharap konservasi mangrove ini dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat Tanjungwidoro.

“Kedepan kalau bisa ada pendampingan dari terhadap masyarakat Tanjungwidoro agar bisa memanfaatkan hutan mangrove ini secara optimal dan berkelanjutan,” pungkasnya. (dny/ted)

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya